Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengatakan bahwa perwakilan dari kelompok Fatah dan Hamas akan segera mengadakan pertemuan di ibu kota Mesir, Kairo.
Dalam wawancara dengan saluran Al Jazeera Mubasher pada Selasa (24/9), Mustafa menyatakan bahwa pembicaraan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan guna memperbaiki kondisi demi melayani masyarakat Gaza.
Ia menambahkan bahwa pembicaraan ini bisa diperluas untuk melibatkan kelompok-kelompok Palestina lainnya.
Setelah berakhirnya perang Israel di Gaza, Mustafa menyebut bahwa Jalur Gaza akan dikelola oleh Otoritas Palestina.
Ia menegaskan bahwa Gaza adalah bagian dari wilayah Palestina, dan Otoritas Palestina beserta lembaganya serta para pegawainya ada di Jalur Gaza, khususnya dalam menjalankan pekerjaan di bidang pendidikan dan kesehatan.
Mustafa menekankan bahwa satu-satunya otoritas yang sah di Palestina adalah negara Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Ia juga menyampaikan bahwa Otoritas Palestina akan memerintah Jalur Gaza dengan cara yang mencakup semua entitas Palestina tanpa mengecualikan siapapun.
Mustafa juga menyoroti pentingnya menyatukan rakyat Palestina dan mengoordinasikan upaya untuk rekonstruksi Gaza serta mewujudkan kenegaraan Palestina di masa depan.
Ia menyerukan kepada aktor-aktor internasional, terutama Amerika Serikat (AS), untuk mendukung hak-hak Palestina dan mendesak Washington agar mewujudkan solusi dua negara yang selama ini hanya sebatas retorika menjadi langkah nyata dengan mengendalikan Israel.
Pembicaraan di Kairo itu merupakan tindak lanjut pertemuan dua hari di Beijing dan perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani oleh 14 kelompok Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, pada bulan Juli lalu untuk mengakhiri perpecahan internal dan mempromosikan persatuan Palestina.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perdana Menteri Palestina: Fatah dan Hamas akan bertemu di Kairo
Dalam wawancara dengan saluran Al Jazeera Mubasher pada Selasa (24/9), Mustafa menyatakan bahwa pembicaraan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan guna memperbaiki kondisi demi melayani masyarakat Gaza.
Ia menambahkan bahwa pembicaraan ini bisa diperluas untuk melibatkan kelompok-kelompok Palestina lainnya.
Setelah berakhirnya perang Israel di Gaza, Mustafa menyebut bahwa Jalur Gaza akan dikelola oleh Otoritas Palestina.
Ia menegaskan bahwa Gaza adalah bagian dari wilayah Palestina, dan Otoritas Palestina beserta lembaganya serta para pegawainya ada di Jalur Gaza, khususnya dalam menjalankan pekerjaan di bidang pendidikan dan kesehatan.
Mustafa menekankan bahwa satu-satunya otoritas yang sah di Palestina adalah negara Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Ia juga menyampaikan bahwa Otoritas Palestina akan memerintah Jalur Gaza dengan cara yang mencakup semua entitas Palestina tanpa mengecualikan siapapun.
Mustafa juga menyoroti pentingnya menyatukan rakyat Palestina dan mengoordinasikan upaya untuk rekonstruksi Gaza serta mewujudkan kenegaraan Palestina di masa depan.
Ia menyerukan kepada aktor-aktor internasional, terutama Amerika Serikat (AS), untuk mendukung hak-hak Palestina dan mendesak Washington agar mewujudkan solusi dua negara yang selama ini hanya sebatas retorika menjadi langkah nyata dengan mengendalikan Israel.
Pembicaraan di Kairo itu merupakan tindak lanjut pertemuan dua hari di Beijing dan perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani oleh 14 kelompok Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, pada bulan Juli lalu untuk mengakhiri perpecahan internal dan mempromosikan persatuan Palestina.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perdana Menteri Palestina: Fatah dan Hamas akan bertemu di Kairo