Lubukbasung (ANTARA) -
Bupati Agam, Sumatera Barat Andri Warman menargetkan Museum Kelahiran Buya Hamka terkenal di seluruh dunia, sehingga menjadi daya tarik wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah itu 
 
"Saya ingin museum ini menjadi terkenal di dunia dan banyak wisatawan mancanegara berkunjung, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Andri Warman di Lubuk Basung, Minggu.
 
Untuk menyikapi ini, pihaknya telah melakukan penandatanganan MoU antara Pemkab Agam dengan Yayasan Keluarga Besar Buya Hamka, Sabtu (21/9).
 
Penandatanganan MoU itu dalam rangka agar orang tertarik kesini, menunjang museum bisa menjadi terkenal di dunia dan bakal menjadi ikon bagi Agam.
 
Kerjasama itu bakal ditindaklanjuti pada tahun depan dengan membenahi infrastruktur dan fasilitas lainnya.
 
"Kami sangat mendukung pengembangan itu, sehingga Museum Buya Hamka menjadi ikon bagi Agam. Mudah-mudahan hasil MoU ini bisa terwujud pada tahun depan," katanya.
 
Ia menambahkan Pemkab Agam rencananya bakal menjalin kerjasama bagi Pemko Bukittinggi terkait kunjungan wisatawan.
 
Apabila wisatawan berkunjung ke Bukittinggi, maka harus berkunjung ke objek wisata di Agam terutama Museum Buya Hamka 
 
"Kerjasama ini terkendala dengan COVID-19, sehingga kunjungan berkurang," katanya.
 
Sementara Ketua Yayasan Keluarga Buya Hamka Hisyam A Fachri mengatakan kerjasama itu dari berbagai bidang baik pariwisata, infrastruktur, kebudayaan, pendidikan dan lainnya yang berhubungan dengan Buya Hamka.
 
"Hamka terkait dakwah, jalan, karyanya, pariwisata dan lainnya," katanya.
 
Ia berharap besar dari kerjasama yang dijalin tersebut dan secara moral pihaknya mempunyai tanggung jawab atas nama Hamka.
 
Hamka meninggal dunia pada 1981 dan dua tahun yang lalu yayasan ini dibentuk, sehingga dilakukan kerjasama dengan pemerintah.
 
 

Pewarta : Yusrizal
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024