Padang (ANTARA) -
Self-harm merupakan masalah serius yang sering kali diselimuti oleh rasa malu dan tindakan melukai fisik. Tindakan ini, mencakup berbagai bentuk perilaku seperti melukai diri sendiri atau coping mechanism, hal ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa itu self-harm, mengapa seseorang mungkin melakukannya, dan bagaimana cara membantu mereka yang terkena dampaknya dengan pendekatan yang penuh empati dan dukungan.
Apa Itu Self-harm?
Self-harm adalah tindakan sengaja yang dilakukan seseorang untuk melukai tubuh mereka sendiri sebagai cara mengatasi emosi yang sangat sulit atau stres.
Meskipun sering kali terlihat seperti perilaku yang membahayakan, tujuannya bukanlah untuk mengakhiri hidup, tetapi lebih kepada cara mencari pengalihan dari rasa sakit emosional yang mendalam. Ini bisa termasuk memotong, membakar, atau melakukan perilaku lain yang menyebabkan luka fisik.
Motivasi di balik seseorang melakukan self-harm sangat bervariasi seperti beberapa alasan berikut:
1. Pengelolaan emosi : Self-harm bisa menjadi cara untuk mengatasi perasaan yang intens seperti, marah, kesedihan atau kecemasan.
2. Perasaan tidak berdaya : Individu yang merasa tidak memiliki kendali atas situasi hidup mereka mungkin mencoba mengendalikan rasa sakit fisik sebagai bentuk kontrol.
3. Bentuk Ekspresi Rasa Sakit : Terkadang, melukai diri sendiri menjadi cara untuk mengekspresikan rasa sakit emosional yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Oleh karena itu, perlu mengenali tanda-tanda self-harm:
Penting untuk mengenali tanda-tanda self-harm agar dapat memberikan dukungan yang tepat.
Beberapa indikasi termasuk luka atau bekas luka yang tidak dapat dijelaskan
luka atau bekas luka pada area tubuh yang biasanya tertutup.
Perubahan perilaku seseorang
menghindari aktivitas sosial, perubahan mood drastis, atau penarikan diri dari keluarga dan teman.
Alat yang tidak biasa menyimpan benda-benda seperti pisau atau jarum yang digunakan untuk melukai diri sendiri.
Jika kita menduga seseorang mungkin melakukan self-harm, penting untuk mendekatinya dengan empati serta penuh dukungan moril. Mencoba berbicara dengan orang tersebut secara terbuka tanpa menghakimi mereka serta tunjukkan bahwa kita peduli dan bersedia mendengarkan serta membantu untuk mencari bantuan profesional.
Self-harm adalah masalah yang kompleks dan menyakitkan, namun dengan pendekatan yang penuh empati dan dukungan yang tepat, kita dapat membantu individu yang berjuang dengan masalah ini.
Mengedukasi diri kita tentang self-harm dan memberikan dukungan yang penuh adalah langkah penting dalam membantu mereka menemukan jalan menuju penyembuhan.
Melalui artikel ini, diharapkan kita lebih peduli dengan lingkungan dan keadaan seseorang agar perilaku tersebut terhindar dari orang orang terdekat kita.
Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Andalas.