Bukittinggi (ANTARA) -
Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI) Sumatera Barat melaksanakan kegiatan bakti sosial kesehatan gigi anak. Kegiatan ini diikuti 600 pelajar SD Se-Bukittinggi yang secara serentak mempraktekkan sikat gigi yang benar.
Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Linda Faroza, Jumat (13/9) menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka HUT PTGMI yang ke-28, dengan tema, “Bersinergi menuju TGM unggul, revitalisasi terapis gigi dan mulut tiada batas menuju Indonesia emas 2045”.
"Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007, 2013 dan 2018 tren karies selalu meningkat pada tahun 2023 prevalensi karies sebesar 78,3 persen untuk anak usia 3-4 tahun dan 84,8 persen pada anak usia 5-9 tahun," kata Linda.
Menurutnya, salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak, karena perilaku menyikat giginya. Perilaku mengenai waktu sikat gigi yang benar pada anak usia 3-9 tahun sebesar 4,6 persen dan 10-14 tahun sebesar 4,6 persen.
“Untuk itu, para pelajar SD kita hari ini, mendapat ilmu bagaimana cara menggosok gigi yang benar, bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut bagi anak, oleh terapis gigi dan mulut Sumbar,” ungkapnya.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak pada 16 DPC PTGMI yang ada di bawah naungan Pengurus DPD PTGMI Provinsi Sumatra Barat dengan jumlah terapis sebanyak 653 orang.
Total sasaran sebanyak 8.000 murid PAUD, murid Taman Kanak-kanak dan murid SD. Pusat Kegiatan HUT PTGMI dilaksanakan di Bukittinggi dengan jumlah sasaran sebanyak 600 perwakilan murid SD se Kota Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku menyikat gigi yang baik dan benar sedini mungkin pada anak (PAUD, TK dan SD).
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan perilaku menyikat gigi yang benar pada anak. Dengan meningkatnya kebiasaan atau perilaku anak dalam menyikat gigi kita harapkan dapat mewujudkan Indonesia bebas karies tahun 2030 dan Indonesia Emas tahun 2045,” kata Wako.