Solok (ANTARA) - Selama lima tahun kepemimpinan Erick Thohir di Kementerian BUMN, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat terus berperan aktif dalam mendorong pengembangan sektor pertanian. Hadir dalam program Electrifying Agriculture, dukungan PLN tidak hanya dari sisi sarana prasarana pendukung sektor tersebut, namun juga dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian.
Salah satunya terlihat dalam Electrifying Agriculture Hilirisasi Pump Tanaman Bawang di Alahan Panjang Solok pada Kamis (12/09).
Program pelatihan untuk Kelompok Tani Tunas Jaya Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti tersebut menjadi langkah nyata implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya pada sektor pertanian.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedy Hamzah, Kepala Bidang Hortikultura Yeni Rahmi, Kepala Bidang Penyuluhan Musmulyadi, serta Walinagari Hafizur Rahman. Apresiasi disampaikan seluruh pihak yang terlibat atas kontribusi PLN dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, di luar bisnis inti kelistrikan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedy Hamzah menyampaikan terima kasih atas inisiatif PLN untuk mengembangkan sektor pertanian Kabupaten Solok, khususnya dalam produksi bawang merah. Menurutnya program Electrifying Agriculture sangat berperan dalam menekan biaya produksi Bawang Merah sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih bagi para pengusaha bawang merah disana.
“Kabupaten Solok merupakan sentral produksi Bawang Merah untuk wilayah Sumatera, tetapi budidaya Bawang Merah di Kabupaten Solok membutuhkan sarana produksi yang tinggi. Maka melalui pelatihan ini akan sangat berperan dalam menekan biaya produksi yang muaranya akan meningkatkan pendapatan bagi para petani bawang selain dapat meningkatkan kualitas produk tersebut. Oleh karenanya pelatihan ini harus diikuti dengan sangat baik dan serius oleh para peserta,” ungkap Kenedy.
Dalam program Electrifying Agriculture Hilirisasi Pump Tanaman Bawang tersebut PLN menyerahkan bantuan senilai Rp 205.000.000 (dua ratus lima juta rupiah) yang dimanfaatkan untuk pembelian peralatan bertani dan material yang dibutuhkan seperti pembuatan sumur bor, pipanisasi, mesin pompa listrik, lampu pengusir hama serta pelatihan bersama mentor profesional yang diikuti oleh kurang lebih 35 pengusaha bawang.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengungkapkan penyaluran program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PLN UID Sumbar dalam pilar pertumbuhan ekonomi adalah untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi yang bermuara para peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap setelah mendapatkan bantuan TJSL dan pelatihan ini, Kelompok Tani Tunas Jaya Nagari Talang Babungo mampu memproduksi bawang berkualitas terbaik sehingga semakin maju hingga bisa mencapai pasar nasional maupun internasional.
“Penyaluran program TJSL serta pelatihan ini merupakan komitmen PLN untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan program lingkungan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani dapat mengembangkan usaha agribisnis yang lebih modern dengan mesin berbasis listrik dan berorientasi pasar. Acara ini juga diharapkan dapat mengubah pola pikir petani dari sistem tradisional menuju konsep agribisnis modern, sehingga mereka dapat menjadi wirausahawan yang handal di bidang pertanian,” tutur Eric.
Dengan semangat kerjasama dan inovasi yang terus dilakukan PLN melalui program Electrifying Agriculture, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha di sektor pertanian khususnya petani bawang dan masyarakat setempat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Solok.
Salah satunya terlihat dalam Electrifying Agriculture Hilirisasi Pump Tanaman Bawang di Alahan Panjang Solok pada Kamis (12/09).
Program pelatihan untuk Kelompok Tani Tunas Jaya Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti tersebut menjadi langkah nyata implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya pada sektor pertanian.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedy Hamzah, Kepala Bidang Hortikultura Yeni Rahmi, Kepala Bidang Penyuluhan Musmulyadi, serta Walinagari Hafizur Rahman. Apresiasi disampaikan seluruh pihak yang terlibat atas kontribusi PLN dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, di luar bisnis inti kelistrikan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedy Hamzah menyampaikan terima kasih atas inisiatif PLN untuk mengembangkan sektor pertanian Kabupaten Solok, khususnya dalam produksi bawang merah. Menurutnya program Electrifying Agriculture sangat berperan dalam menekan biaya produksi Bawang Merah sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih bagi para pengusaha bawang merah disana.
“Kabupaten Solok merupakan sentral produksi Bawang Merah untuk wilayah Sumatera, tetapi budidaya Bawang Merah di Kabupaten Solok membutuhkan sarana produksi yang tinggi. Maka melalui pelatihan ini akan sangat berperan dalam menekan biaya produksi yang muaranya akan meningkatkan pendapatan bagi para petani bawang selain dapat meningkatkan kualitas produk tersebut. Oleh karenanya pelatihan ini harus diikuti dengan sangat baik dan serius oleh para peserta,” ungkap Kenedy.
Dalam program Electrifying Agriculture Hilirisasi Pump Tanaman Bawang tersebut PLN menyerahkan bantuan senilai Rp 205.000.000 (dua ratus lima juta rupiah) yang dimanfaatkan untuk pembelian peralatan bertani dan material yang dibutuhkan seperti pembuatan sumur bor, pipanisasi, mesin pompa listrik, lampu pengusir hama serta pelatihan bersama mentor profesional yang diikuti oleh kurang lebih 35 pengusaha bawang.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengungkapkan penyaluran program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PLN UID Sumbar dalam pilar pertumbuhan ekonomi adalah untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi yang bermuara para peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap setelah mendapatkan bantuan TJSL dan pelatihan ini, Kelompok Tani Tunas Jaya Nagari Talang Babungo mampu memproduksi bawang berkualitas terbaik sehingga semakin maju hingga bisa mencapai pasar nasional maupun internasional.
“Penyaluran program TJSL serta pelatihan ini merupakan komitmen PLN untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan program lingkungan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani dapat mengembangkan usaha agribisnis yang lebih modern dengan mesin berbasis listrik dan berorientasi pasar. Acara ini juga diharapkan dapat mengubah pola pikir petani dari sistem tradisional menuju konsep agribisnis modern, sehingga mereka dapat menjadi wirausahawan yang handal di bidang pertanian,” tutur Eric.
Dengan semangat kerjasama dan inovasi yang terus dilakukan PLN melalui program Electrifying Agriculture, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha di sektor pertanian khususnya petani bawang dan masyarakat setempat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Solok.