Bukittinggi (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berikan layanan maksimal kepada warga Kabupaten Agam yang menjadi peserta sejak 14 tahun.
"Saya telah menjadi peserta JKN masih dikenal sebagai Askes, kira-kira waktu itu tahun 2010. Sudah 14 tahun menjadi Peserta JKN, saya dan keluarga tidak pernah dibebankan biaya sama sekali ketika berobat,” kata warga Agam, Zulfahmi (61), Rabu (11/9).
Zulfahmi warga dari Koto Tuo, Kabupaten Agam berbagi pengalamannya tentang BPJS Kesehatan yang telah membantu dalam pengobatan operasi usus buntu anaknya.
Dalam kesempatan ini, Zulfahmi menyampaikan rasa syukurnya yang sangat mendalam karena sudah menjadi peserta JKN lebih dari satu dekade yang lalu.
Ia juga menceritakan tentang operasi yang akan dijalani oleh anaknya yaitu tindakan apandektomi (usus buntu).
“Malam itu anak saya mengeluh kesakitan di bagian perutnya dan segera saya bawa anak saya ke Puskesmas Biaro. Anak saya ditangani dengan cepat dan diberi rujukan ke RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Di rumah sakit, anak saya dianjurkan untuk operasi sesegara mungkin. Saat itu, saya tidak berpikir dua kali demi kesehatan anak saya dan saya setuju untuk memutuskan anak saya dioperasi,” kata Zulfahmi.
Ia mengaku ketika anaknya dirawat inap selama 5 hari di RSI Ibnu Sina Bukittinggi, pelayanan yang didapat dari tenaga medis sangatlah memuaskan.
“Saya sangat puas dengan pelayanan yang kami dapatkan di rumah sakit ini. Jadi berita yang mengatakan kalau untuk Peserta JKN dirawat ada batasan hari, menurut saya itu tidak lah benar, karena buktinya anak saya sampai saat ini masih aman untuk dirawat inap disini, tentu sesuai indikasi medis nantinya,” kata dia.
BPJS Kesehatan dengan program JKN-nya telah berjasa bagi Zulfahmi dan keluarga. Ia mengucapkan terima kasih karena telah membantu biaya operasi usus buntu anaknya, sehingga ia tidak perlu membayar pengobatan anaknya sama sekali.
“Saya bangga menjadi peserta JKN dan saya berharap BPJS Kesehatan untuk selalu menolong masyarakat Indonesia dalam menjamin kesehatan mereka. Inovasi yang diciptakan oleh BPJS Kesehatan dalam program JKN sudah tidak diragukan lagi. Saya yakin program JKN dapat terus berlanjut karena telah banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” katanya.
“Ayo jadi kepesertaan aktif dalam program JKN sehingga kita semua bisa merasakan manfaatnya. Saya jamin tidak akan rugi jadi peserta JKN, malah program JKN akan memberikan perlindungan kesehatan bagi kita semua,” pungkas Zulfahmi.
"Saya telah menjadi peserta JKN masih dikenal sebagai Askes, kira-kira waktu itu tahun 2010. Sudah 14 tahun menjadi Peserta JKN, saya dan keluarga tidak pernah dibebankan biaya sama sekali ketika berobat,” kata warga Agam, Zulfahmi (61), Rabu (11/9).
Zulfahmi warga dari Koto Tuo, Kabupaten Agam berbagi pengalamannya tentang BPJS Kesehatan yang telah membantu dalam pengobatan operasi usus buntu anaknya.
Dalam kesempatan ini, Zulfahmi menyampaikan rasa syukurnya yang sangat mendalam karena sudah menjadi peserta JKN lebih dari satu dekade yang lalu.
Ia juga menceritakan tentang operasi yang akan dijalani oleh anaknya yaitu tindakan apandektomi (usus buntu).
“Malam itu anak saya mengeluh kesakitan di bagian perutnya dan segera saya bawa anak saya ke Puskesmas Biaro. Anak saya ditangani dengan cepat dan diberi rujukan ke RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Di rumah sakit, anak saya dianjurkan untuk operasi sesegara mungkin. Saat itu, saya tidak berpikir dua kali demi kesehatan anak saya dan saya setuju untuk memutuskan anak saya dioperasi,” kata Zulfahmi.
Ia mengaku ketika anaknya dirawat inap selama 5 hari di RSI Ibnu Sina Bukittinggi, pelayanan yang didapat dari tenaga medis sangatlah memuaskan.
“Saya sangat puas dengan pelayanan yang kami dapatkan di rumah sakit ini. Jadi berita yang mengatakan kalau untuk Peserta JKN dirawat ada batasan hari, menurut saya itu tidak lah benar, karena buktinya anak saya sampai saat ini masih aman untuk dirawat inap disini, tentu sesuai indikasi medis nantinya,” kata dia.
BPJS Kesehatan dengan program JKN-nya telah berjasa bagi Zulfahmi dan keluarga. Ia mengucapkan terima kasih karena telah membantu biaya operasi usus buntu anaknya, sehingga ia tidak perlu membayar pengobatan anaknya sama sekali.
“Saya bangga menjadi peserta JKN dan saya berharap BPJS Kesehatan untuk selalu menolong masyarakat Indonesia dalam menjamin kesehatan mereka. Inovasi yang diciptakan oleh BPJS Kesehatan dalam program JKN sudah tidak diragukan lagi. Saya yakin program JKN dapat terus berlanjut karena telah banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” katanya.
“Ayo jadi kepesertaan aktif dalam program JKN sehingga kita semua bisa merasakan manfaatnya. Saya jamin tidak akan rugi jadi peserta JKN, malah program JKN akan memberikan perlindungan kesehatan bagi kita semua,” pungkas Zulfahmi.