Bukittinggi (ANTARA) -
Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Gerindra, Ade Rezki Pratama menggelar komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pemberdayaan masyarakat bersama badan pengawas obat dan makanan (BPOM) di Pasia, Kecamatan Ampek Angkek, Agam.
"Edukasi tidak berhenti kami sampaikan pada masyarakat karena bahaya mengkonsumsi obat, makanan atau kosmetik ilegal selalu mengancam apalagi karena tren belanja online promo diskon," kata Ade Rezki Pratama, Rabu (28/8).
Ia mengantisipasi perilaku masyarakat yang bergantung kepada kebutuhan yang sudah menjadi ketergantungan pemakaian.
"Antisiapsi merusak inilah yang disampaikan bersama BPOM melalui edukasi. Bagaimana cara dan seleksi yang aman karena banyak kejadian beresiko," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Ade Rezky Pratama juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap meningkatnya kasus gangguan ginjal pada anak-anak yang memerlukan cuci darah.
Ia menilai masalah tersebut sangat mungkin disebabkan oleh konsumsi makanan yang berbahaya dan tidak sehat.
"Masyarakat diharapkan lebih cerdas untuk memilih, serta Pemerintah dan BPOM diharapkan lebih cermat dalam melakukan pengawasan," ujarnya.
Kepala BPOM Padang, Abdul Rahim, juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilih obat-obatan.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur dengan efek instan dari obat-obatan yang mereka konsumsi tanpa memperhatikan kandungan dan keamanannya.
"Jangan ingin sembuh instan, obat yang diminum tidak diperhatikan. BPOM sering menemukan obat tradisional yang seharusnya berbahan alami, namun oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, obat tersebut dicampur dengan bahan kimia berbahaya," pungkasnya.