Padang (ANTARA) - Empat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Padang, Sumatera Barat mendapatkan pelatihan pengembangan bisnis UMKM Hijau dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Empat UMKM itu masing-masing UMKM Farillah Craft yang bergerak di bidang pengolahan sabut kelapa, UMKM Organisasi Daur Ulang Produktif (ODUP) dan UMKM Tenggang Raso yang bergerak di bidang pengolahan limbah plastik, dan UMKM Banang Sahalai yang bergerak di bidang limbah benang konveksi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar di Padang, Kamis mengatakan pelatihan pengembangan bisnis UMKM Hijau itu sejalan dengan motto Pemerintah Kota Padang yang telah diluncurkan pada Hari Jadi Kota Padang ke-355 Tahun yang lalu yaitu "Sinergitas Blue Economy dan Green Economy".
"Pelatihan ini akan membawa gairah baru bagi pengembangan UMKM di Kota Padang, karena melibatkan para pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan limbah dan sampah, yang diolah menjadi produk yang bermanfaat dan berkualitas," katanya.
Ia mengatakan saat ini di Kota Padang terdata jumlah pelaku UMKM sebanyak 45.005 unit. Dari 45.005 unit itu, sebanyak 1.372 UMKM bergerak pada jenis usaha kerajinan.
"UMKM ini merupakan potensi yang harus terus dikembangkan karena selain menjadi penggerak ekonomi, UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah penganggur serta menekan angka kemiskinan," katanya.
Ia menilai UMKM ini telah menjadi tulang punggung bagi perekonomian Kota Padang, terutama di saat krisis seperti masa COVOD-19.
"Kita berharap dengan adanya kolaborasi dari Bank Indonesia ini dapat mengoptimalkan sinergitas ekonomi dalam pengembangan UMKM secara berkelanjutan di Kota Padang," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram mengatakan, melalui pelatihan ini diharapkan para pelaku UMKM dapat memiliki kemampuan seperti manajemen produksi, memperluas pemasaran produk, dan penguatan regulasi pengembangan UMKM.
"Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen kami dari Bank Indonesia dalam mendorong pengembangan UMKM Hijau di Kota Padang menuju praktik ramah lingkungan, dengan melibatkan para pahlawan lingkungan," ucapnya.
Empat UMKM itu masing-masing UMKM Farillah Craft yang bergerak di bidang pengolahan sabut kelapa, UMKM Organisasi Daur Ulang Produktif (ODUP) dan UMKM Tenggang Raso yang bergerak di bidang pengolahan limbah plastik, dan UMKM Banang Sahalai yang bergerak di bidang limbah benang konveksi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar di Padang, Kamis mengatakan pelatihan pengembangan bisnis UMKM Hijau itu sejalan dengan motto Pemerintah Kota Padang yang telah diluncurkan pada Hari Jadi Kota Padang ke-355 Tahun yang lalu yaitu "Sinergitas Blue Economy dan Green Economy".
"Pelatihan ini akan membawa gairah baru bagi pengembangan UMKM di Kota Padang, karena melibatkan para pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan limbah dan sampah, yang diolah menjadi produk yang bermanfaat dan berkualitas," katanya.
Ia mengatakan saat ini di Kota Padang terdata jumlah pelaku UMKM sebanyak 45.005 unit. Dari 45.005 unit itu, sebanyak 1.372 UMKM bergerak pada jenis usaha kerajinan.
"UMKM ini merupakan potensi yang harus terus dikembangkan karena selain menjadi penggerak ekonomi, UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah penganggur serta menekan angka kemiskinan," katanya.
Ia menilai UMKM ini telah menjadi tulang punggung bagi perekonomian Kota Padang, terutama di saat krisis seperti masa COVOD-19.
"Kita berharap dengan adanya kolaborasi dari Bank Indonesia ini dapat mengoptimalkan sinergitas ekonomi dalam pengembangan UMKM secara berkelanjutan di Kota Padang," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram mengatakan, melalui pelatihan ini diharapkan para pelaku UMKM dapat memiliki kemampuan seperti manajemen produksi, memperluas pemasaran produk, dan penguatan regulasi pengembangan UMKM.
"Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen kami dari Bank Indonesia dalam mendorong pengembangan UMKM Hijau di Kota Padang menuju praktik ramah lingkungan, dengan melibatkan para pahlawan lingkungan," ucapnya.