Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok mengharapkan masyarakat di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatera Barat tetap mempertahankan tradisi Alek Kawua di tengah modernisasi.

Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda di Solok, Selasa, meminta agar budaya Alek Kawua itu harus terus dijaga dan lestarikan, karena hal ini di beberapa daerah sudah jarang dilaksanakan.

"Diharapkan, dengan kegiatan alek kawua yang merupakan tata cara (adat) untuk keselamatan masyarakat terkhusus agar jauh dari musibah," ujar Emiko.

Hal itu, disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Solok saat menghadiri acara tradisi Alek Kawua di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.

"Sebagai masyarakat Minang hendaknya kita harus bangga dengan adat tradisi yang kita miliki saat ini," ujarnya.

Ia juga mengharapkan seluruh lapisan masyarakat baik itu ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang maupun tokoh pemuda untuk terus memahami akan arti pentingnya menjaga dan melestarikan adat dan budaya.

Menurutnya alek kawua merupakan tradisi yang harus terus dilestarikan sehingga generasi muda ke depannya tetap dapat melanjutkan budaya dan adat istiadat di kampung halaman.

Hal ini sejalan dengan tujuan bupati Solok untuk tetap menjaga adat istiadat agar generasi muda ke depannya tidak kehilangan jati diri dan rasa cinta akan budaya Minangkabau.

"Terakhir mari bersama-sama kita meriahkan alek kawua ini dan sekaligus mempererat hubungan silahturahmi antara sesama kita," ujar dia.

Di samping itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok juga menyerahkan bantuan nutrisi untuk anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan selimut untuk lansia serta bantuan PMT untuk balita berisiko stunting di Nagari Garabak Data.

Nagari (Desa) Garabak Data merupakan salah satu dari 74 nagari di Kabupaten Solok, Garabak Data termasuk nagari paling ujung dan paling terisolasi
 

Pewarta : Rahmatul Laila
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024