Sarilamak (ANTARA) -
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 harus dapat menjadi momentum dalam menyiapkan keluarga berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045.
 
Hal tersebut disampaikan Penyuluh Ahli Utama KB Siti Fathonah mewakili Kepala BKKBN RI saat menghadiri Peringatan Harganas ke-31 tingkat Sumbar di RTH Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu (10/08).
 
"Keluarga berkualitas sangat penting dan dibutuhkan untuk menghasilkan generasi yang unggul guna menyongsong Generasi Emas 2045," kata dia.
 
Harganas merupakan momentum strategis untuk mensinergikan gerak dan langkah keluarga Indonesia menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan upaya pencegahan stunting.
 
"Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat, namun keluarga menjadi fondasi penting awal pembangunan karakter bangsa," katanya.
 
Dari data yang disampaikan bahwa, di Sumbar kurang lebih terdapat 35 ribu calon pengantin yang menikah setiap tahunnya dan sekitar 110 ribu kehamilan setiap tahunnya.
 
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan upaya penurunan stunting yang saat ini menjadi fokus dari BKKBN sangat membutuhkan sinergitas dari seluruh pihak.  
 
"Pengentasan stunting itu tidak hanya membagikan makanan bergizi kepada anak, namun lebih daripada itu terkait persiapan sebelum anak lahirk," katanya.
 
Ia mengatakan peranan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi untuk mengintervensi supaya kedepannya anak-anak Sumbar lahir dengan sehat.
 
"Program ini sebenarnya sudah kita jalankan bersama-sama kabupaten kota. Alhamdulillah ada indikasi positif penurunan stunting di Sumbar," ungkapnya.
 
Ia mengatakan bahwa penanganan terhadap stunting harus dilaksanakan seperti penanganan kemiskinan yakni dengan byname dan byaddres.
 
"Jadi kita tahu apa intervensi yang paling tepat yang harus kita lakukan dan apa arah kebijakan yang tepat untuk stunting," ujarnya.
 
Selain terkait stunting, Audy juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam hal menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
 
"Permasalahan kekerasan perempuan dan anak ini juga harus mendapatkan perhatian yang besar dari seluruh pihak dan tentunya penguatan terhadap keluarga itu sendiri," katanya.
 
Sementara Kepala BKKBN Sumbar Fatmawati mengatakan bahwa hasil survei Kesehatan, angka stunting di Sumbar menurun 1,6 persen dari yang awalnya 25,2 persen menjadi 23,6 persen.
 
Ia mengatakan penurunan angka stunting ini juga diikuti oleh penurunan terhadap keluarga resiko stunting di Sumbar.
 
"Berarti terjadi korelasi ketika keluarga potensi resiko stunting menurun juga akan membuat angka stunting turun," ujarnya.
 
Pelaksanaan peringatan Harganas ke-31 tingkat Sumbar sudah dilaksanakan semenjak Kamis (08/08) di Kabupaten Limapuluh Kota seperti GenRe Goes to School, Kegiatan Kurenah di LPKA Kelas II Payakumbuh.
 
Selanjutnya pada Jumat (09/08) dilaksanakan Road Show Mobil Unit Penerangan dan puncaknya Sabtu (10/08) di RTH Kabupaten Limapuluh Kota.
 
Ketua TP-PKK Sumbar Harneli Mahyeldi mengatakan bahwa faktor keluarga sangat penting dalam menekan permasalahan kenakalan remaja yang ada di Sumbar.
 
"Seperti tawuran, narkoba, minuman keras dan lainnya dapat kita tekan dengan perbaikan di keluarga. Karena keluarga merupakan sekolah pertama dan utama bagi anak," ungkapnya.
 
Pada kesempatan itu Bupati Limapuluh Kota Safaruddin dt. Bandaro Rajo dikukuhkan oleh BKKBN dan Wagub sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting. Selanjutnya juga diserahkan piagam penghargaan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) tingkat Provinsi Sumatera Barat bagi Kota Payakumbuh, Padang Panjang, dan Sawahlunto.
 
 

Pewarta : Akmal Saputra
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024