Sawahlunto (ANTARA) - Capaian kepesertaan BPJS Kesehatan masyarakat Kota Sawahlunto, Sumatera Barat sudah lebih dari 95 persen, dengan tingkat keaktifan lebih dari 80 persen atau sudah masuk dalam Universal Health Coverage (UHC) kategori madya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Jum'at menyampaikan capaian tersebut diapresiasi pemerintah pusat dengan memberikan UHC Award 2024 kepada kota wisata tambang yang berbudaya itu.
"Alhamdulillah, kita baru saja menerima penghargaan UHC Award 2024 kategori madya yang diserahkan oleh Wakil Presiden bapak Ma'ruf Amin. Ini wujud penilaian dan apresiasi pemerintah pusat atas kinerja dan pencapaian BPJS bersama Pemkot dalam merealisasikan jaminan perlindungan kesehatan pada masyarakat," kata dia.
Ia menyebut Pemkot Sawahlunto terus berkomitmen bersinergi dengan BPJS Kesehatan dalam mengupayakan peningkatan kualitas akses maupun pelayanan dalam perlindungan kesehatan bagi masyarakat kota itu.
"Sejak 2019, atau sudah lima tahun berturut-turut Sawahlunto tercatat mencapai UHC BPJS Kesehatan ini. Ini bukti nyata Pemkot selalu berpihak dan memberikan perhatian yang besar pada persoalan kesehatan masyarakat," katanya.
Pj Wali Kota Fauzan Hasan merinci, terhitung sejak 2018 hingga 2024 tercatat sebanyak 69.084 jiwa penduduk per awal Agustus 2024 telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari total jumlah penduduk 68.380 jiwa atau sebesar 101,03%. Artinya, seluruh warga di Kota Sawahlunto telah memiliki payung perlindungan untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan.
Kemudian dukungan Pemkot Sawahlunto pada perlindungan kesehatan masyarakat kategori kurang mampu yakni dengan memberi subsidi atau membayarkan premi BPJS Kesehatan masyarakat tersebut dengan APBD.
Setiap tahunnya, tercatat alokasi APBD Kota Sawahlunto untuk membiayai premi BPJS Kesehatan terus mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk-KB) Kota Sawahlunto Ranu Verra Mardianti menyatakan pada Tahun 2024 alokasi APBD untuk pembiayaan BPJS Kesehatan tersebut yaitu senilai 12 miliar.
"Tahun 2024, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Sawahlunto yang dibiayai Pemko Sawahlunto dan Pemprov Sumbar yakni sebanyak 30.539 orang," kata dia.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin pada sambutannya dalam acara penyerahan penghargaan UHC Award 2024 menyatakan capaian UHC di berbagai daerah merupakan bentuk implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Jumlah kepesertaan JKN per 1 Agustus 2024 telah mencapai 276.520.647 jiwa, atau 98,15 persen dari total penduduk di Indonesia. Pencapaian ini bukan hanya tentang jumlah kepesertaan, tetapi juga memastikan seluruh penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan,” kata dia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Jum'at menyampaikan capaian tersebut diapresiasi pemerintah pusat dengan memberikan UHC Award 2024 kepada kota wisata tambang yang berbudaya itu.
"Alhamdulillah, kita baru saja menerima penghargaan UHC Award 2024 kategori madya yang diserahkan oleh Wakil Presiden bapak Ma'ruf Amin. Ini wujud penilaian dan apresiasi pemerintah pusat atas kinerja dan pencapaian BPJS bersama Pemkot dalam merealisasikan jaminan perlindungan kesehatan pada masyarakat," kata dia.
Ia menyebut Pemkot Sawahlunto terus berkomitmen bersinergi dengan BPJS Kesehatan dalam mengupayakan peningkatan kualitas akses maupun pelayanan dalam perlindungan kesehatan bagi masyarakat kota itu.
"Sejak 2019, atau sudah lima tahun berturut-turut Sawahlunto tercatat mencapai UHC BPJS Kesehatan ini. Ini bukti nyata Pemkot selalu berpihak dan memberikan perhatian yang besar pada persoalan kesehatan masyarakat," katanya.
Pj Wali Kota Fauzan Hasan merinci, terhitung sejak 2018 hingga 2024 tercatat sebanyak 69.084 jiwa penduduk per awal Agustus 2024 telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari total jumlah penduduk 68.380 jiwa atau sebesar 101,03%. Artinya, seluruh warga di Kota Sawahlunto telah memiliki payung perlindungan untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan.
Kemudian dukungan Pemkot Sawahlunto pada perlindungan kesehatan masyarakat kategori kurang mampu yakni dengan memberi subsidi atau membayarkan premi BPJS Kesehatan masyarakat tersebut dengan APBD.
Setiap tahunnya, tercatat alokasi APBD Kota Sawahlunto untuk membiayai premi BPJS Kesehatan terus mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk-KB) Kota Sawahlunto Ranu Verra Mardianti menyatakan pada Tahun 2024 alokasi APBD untuk pembiayaan BPJS Kesehatan tersebut yaitu senilai 12 miliar.
"Tahun 2024, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Sawahlunto yang dibiayai Pemko Sawahlunto dan Pemprov Sumbar yakni sebanyak 30.539 orang," kata dia.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin pada sambutannya dalam acara penyerahan penghargaan UHC Award 2024 menyatakan capaian UHC di berbagai daerah merupakan bentuk implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Jumlah kepesertaan JKN per 1 Agustus 2024 telah mencapai 276.520.647 jiwa, atau 98,15 persen dari total penduduk di Indonesia. Pencapaian ini bukan hanya tentang jumlah kepesertaan, tetapi juga memastikan seluruh penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan,” kata dia.