Sawahlunto (ANTARA) -
Masyarakat Desa Sikalang Kota Sawahlunto, Sumatera Barat mengingat, melestarikan dan mempromosikan sejarah serta budaya di desa tersebut dengan penyelenggaraan '100 tahun Desa Sikalang'. 
 
Kepala Desa Sikalang Lambang Wicaksono, di Sawahlunto, Senin menyampaikan perayaan seabad desa itu diisi dengan pentas seni budaya, karnaval pakaian dan pernak-pernik tempo dulu/jadul, pasar makanan tempo dulu, lomba lagu lawas, lomba permainan tradisional tradisional, pasar sembako murah, pemeriksaan kesehatan gratis dan lain-lain.
 
"Kegiatan seabad Desa Sikalang ini adalah upaya bersama masyarakat dalam mereview (mengulas) bagaimana sejarah terbentuknya Desa Sikalang dahulu yakni diawali oleh kedatangan para buruh tambang batubara dari pulau Jawa dan berbagai daerah lain di nusantara. Seperti apa keseharian para leluhur pada saat itu seperti makanannya, pakaiannya, itu yang coba kita tampilkan kembali pada acara '100 tahun Desa Sikalang' ini," kata dia.
 
Ia menceritakan kegiatan tersebut terselenggara dengan inisiatif dan peran serta yang sangat tinggi dari masyarakat. Kemudian pihak Pemerintah Desa Sikalang bersama Pemkot Sawahlunto dan sejumlah sponsor ikut mendukung sehingga kegiatan bisa lebih lancar dan sukses.
 
"Alhamdulillah, kita senang sekali melihat dan merasakan bagaimana semua unsur masyarakat di sini, dari anak-anak sampai yang sudah tua itu bersatu padu saling terlibat bekerja mempersiapkan acara seabad Sikalang ini," kata dia.
 
Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan yang hadir langsung pada kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada masyarakat dan Pemerintah Desa Sikalang atas terselenggaranya '100 Tahun Desa Sikalang' itu.
 
"Kami menilai kegiatan ini penting dan menarik. Kekayaan sejarah dan budaya lokal di Sikalang bisa dieksplorasi dan dilestarikan melalui kegiatan ini, anak-anak para generasi muda sekarang bisa mengetahui dan mengenal seperti apa leluhur mereka dahulu dalam bekerja dan bersosialisasi," ujarnya menjelaskan.
 
Ia menyebut sejarah dan budaya adalah kekuatan dan daya jual yang tinggi yang jika dikemas dengan baik maka bisa dijadikan salah satu aspek pendukung yang menarik dalam pariwisata.
 
"Bagi warga setempat, kegiatan ini penting untuk melestarikan sejarah dan budaya leluhur. Sementara bagi wisatawan, kegiatan ini menarik dan memberikan indikator wisata edukasi yakni menambah pengetahuan khususnya tentang sejarah," kata dia.
 
Ketua Panitia Seabad Desa Sikalang Wahdinsyah merinci berbagai item acara yang mengisi rangkaian kegiatan tersebut yakni ; pameran makanan jadul, karnaval pakaian etnis nusantara dan tempo doeloe, pemutaran film dokumenter, lomba permainan tradisional, fashion show anak-anak.
 
"Setelah itu lomba inovasi makanan jadul, lomba volleyball, lomba lagu lawas, dan lain-lain. Dengan waktu penyelenggaraan mulai dari Minggu (04/08) sampai Sabtu (17/08) nanti," kata dia.
 
Ia kemudian mengungkapkan salah satu makanan legendaris yang ditampilkan dan dibagi-bagikan pada momen acara itu adalah 'lepek-lepek lobang', yaitu makanan khas yang disediakan perusahaan tambang PT. Bukit Asam untuk para pekerja tambang di Desa Sikalang sejak Tahun 1965 sampai Tahun 2000.
 
"Jadi lepek-lepek lobang bagi kami bermakna bukan sekedar makanan biasa, tapi menyimpan kenangan panjang tentang leluhur," katanya.
 
Wahdinsyah menceritakan lepek lepek lobang dibuat dengan bahan utama ketan, dibagian atasnya ditaburi dengan parutan kelapa. Selain enak, lepek lepek ini kaya dengan kandungan gizi yang sangat diperlukan para pekerja tambang. 

Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024