Simpang Empat (ANTARA) -
Kepala Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatera Barat AKBP Agung Tribawanto mengatakan adanya video keributan personel yang beredar di media sosial dengan warga terjadi ketika saat melaksanakan patroli menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengecekan lokasi yang sedang bermasalah di Sungai Batang Pinaga, Kecamatan Kinali atau dekat perusahaan kelapa sawit PT SBS Kinali.
Menurutnya anggota Polres Pasaman Barat tersebut sedang melaksanakan kegiatan pemantauan keamanan di lokasi itu karena ada permasalahan antara perusahaan PT SBS dengan masyarakat terkait pembangunan saluran air oleh perusahaan.
"Mediasi antara perusahaan dengan masyarakat sudah sering dilakukan namun tidak ditemukan kesepakatan," katanya.
Pada saat kedatangan personel yang sedang bertugas diprotes lah oleh masyarakat sehingga terjadi perdebatan dan viral di media sosial.
Humas PT SBS Rama mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu (20/7/2024) kemarin.
Saat itu sedang berlangsung perbaikan saluran aliran air dari Sungai Batang Pinaga, Kecamatan Kinali ke waduk penampung PT SBS yang dilakukan oleh karyawan PT SBS dan ibu-ibu yang menggunakan waduk tersebut.
"Ketika itu, aliran waduk tersebut sengaja dihadang oleh ibu Sarinah dan keluarganya atas nama wagiok, moncos, cindi dan Yossi. Dimana mereka sengaja melakukan penghadangan jalur air waduk tersebut hanya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi dan tidak memikirkan kepentingan orang banyak,” katanya.
Menurutnya, air waduk tersebut selain digunakan untuk aktifitas perusahaan juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat atau para pekerja di perusahaan tersebut.
"Padahal kita dari PT SBS telah mengantongi izin untuk pengambilan air sungai itu dan juga telah membayar biaya retribusi air setiap bulannya ke kas daerah Pemkab Pasaman Barat," katanya.
Terkait dengan keberadaan anggota polisi di lokasi itu, Rama menyebut bahwa pihaknya memang meminta pengawalan secara resmi ke Polres Pasaman Barat untuk mengamankan jalannya kegiatan dari karyawan dan ibu-ibu setempat.
"Persoalan inikan sudah berjalan lebih kurang tiga bulan inilah dan bahkan saat ini juga sudah ada laporan polisi yang telah berjalan di Polres Pasaman Barat terhadap mereka yang selalu mengganggu bahkan melakukan penganiayaan terhadap kami para pekerja di perusahaan ini, makanya untuk antisipasi hal itu terulang kembali, kami meminta pengamanan dari kepolisian agar tidak terjadi aksi anarkis antara kedua belah pihak,” jelasnya.
Ia menyebutkan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PT SBS dan ibu-ibu itu karenasudah tiga hari tidak mendapatkan air untuk kebutuhan rumah tangga mereka.
"Sudah berulang kali di mediasi oleh Polsek Kinali untuk menyelesaikan masalah ini, namun dari orang tersebut selalu menolak mediasi dan tidak pernah bisa menunjukkan bukti kepemilikan tanah tempat saluran air itu berada," katanya.
Video pertengkaran antara warga dengan personel Polres Pasaman Barat itu viral beredar video media sosial yang memperlihatkan adanya adu argumen antara salah seorang masyarakat dengan oknum polisi di lokasi itu.
Di dalam video itu terdengar bahwa salah seorang masyarakat tersebut melarang para pekerja untuk memperbaiki saluran air tersebut karena menurutnya lokasi itu adalah tanah miliknya.
Disisi lain juga terdengar, bahwa ada pekerja yang mengatakan bahwa sudah berapa hari ini para pekerja di perusahaan tersebut tidak mandi dan tidak dapat menggunakan air dikarenakan aliran air dari sungai ke waduk penampungan ditutup oleh salah seorang masyarakat tersebut.
Kemudian, di video yang beredar di Facebook dan diunggah oleh akun @Yosi Raalove itu dituliskan bahwa “adanya penerobosan tanah masyarakat oleh perusahaan yang dibantu ladusing, tapi ladusing takut direkam saat dia mengatakan ini perintah Kapolres”.
Selain itu, di video tersebut juga terdengar bahwa petugas kepolisian yang sedang berjaga menyarankan kepada salah seorang masyarakat untuk tidak mengganggu aktifitas tersebut, namun silahkan tuntut dan lakukan gugatan ke pengadilan supaya jelas titik terangnya.
Dan masyarakat yang merupakan seorang pria tua itu menjawab “Sudah Dilaporkan”.***2***