Simpang Empat,- (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melaksanakan pekan imunisasi nasional polio sebanyak dua putaran dalam rangka meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit.
 
"Pekan imunisasi akan kita lakukan di dosis pertama pada 23-29 Juli 2024 dan dosis kedua pada 6-12 Agustus 2024," kata Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Hajran Huda di Simpang Empat, Sabtu.
 
Ia mengatakan pekan imunisasi nasional polio dilaksanakan untuk memutus rantai penularan polio dan melindungi anak-anak Indonesia. Sasaran pekan imunisasi polio adalah anak berusia 0 hingga 7 tahun.
 
Di Pasaman Barat, katanya, jumlah anak yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap meningkat dari 4.564 anak pada tahun 2022 menjadi 5.654 anak pada tahun 2023.
 
Cakupan imunisasi polio menurun dari 54,7 persen pada 2022 menjadi 52,7 persen pada 2023. Penurunan ini dapat memicu wabah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
 
Dia menjelaskan Kementerian Kesehatan terus berupaya mencapai target kesehatan nasional dan SDGs 2030 melalui berbagai inovasi.  
 
Fokus utamanya adalah kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, pencegahan penyakit, germas, dan transformasi sistem kesehatan.
 
"Program pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) bertujuan memberantas penyakit menular, meningkatkan deteksi dini, serta perilaku hidup sehat masyarakat.
 
"Untuk itu imunisasi sebagai bentuk pencegahan efektif, telah menyelamatkan jutaan anak dari penyakit yang dapat dicegah," ujarnya.
 
Polio adalah penyakit berbahaya dan menakutkan, bahkan tidak bisa disembuhkan. Jika tertular, dapat menimbulkan kelumpuhan permanen pada anak.
 
Ia mengajak orang tua untuk membawa anak yang berumur 0-7 tahun ke puskesmas atau posyandu untuk mendapatkan imunisasi polio.
 
"Jika imun anak meningkat, tentu bisa melindungi mereka dari penularan polio, sehingga mata rantai penularannya bisa diputus," katanya. 

 

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024