Padang (ANTARA) - Guna perluas electrifying agriculture pada pengusaha penggilingan padi atau huller, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang kembali mengadakan Customer Gathering Huller Listrik. Gathering diadakan pada Kamis (18/07) lalu, bertempat di Hall Hotel Minang Jaya Lubuk Alung.
Hadir pada gathering tersebut sekitar 30 pengusaha huller dari Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Turut serta pula perwakilan Dinas Pertanian Kota Pariaman dan Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman.
Manager PLN UP3 Padang Wilsriza menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mengenalkan teknologi listrik sebagai penyokong usaha penggilingan padi yang sangat potensial menggantikan mesin diesel.
Wilsriza memaparkan bahwa mesin listrik penggilingan padi terbukti lebih menguntungkan serta bersih dan ramah lingkungan.
"Beralih ke mesin listrik sudah tentu lebih efisien karena harga energi penggeraknya adalah listrik yang harga kWh/Rupiahnya lebih murah 60-70% dibandingkan dengan harga BBM. Selain itu, listrik juga minim polusi udara, minim polusi suara, dan lebih higienis,’’ sampai Wilsriza.
Selain itu, tambahnya, kemudahan menggunakan listrik PLN dapat membuat pelaku usaha fokus pada pemaksimalan produksi usahanya saja.
Pelaku usaha tidak perlu melakukan pembelian bahan bakar sendiri, karena tinggal menggunakan listrik yang telah disuplai PLN.
Menghemat pekerjaan pemeliharaan mesin, serta tidak perlu membersihkan mesin dan pabrik sebagaimana seperti saat menggunakan mesin konvensional.
‘’Pengalaman ini sudah dirasakan sendiri oleh pelaku huller yang sudah lebih dulu beralih ke mesin penggilingan padi listrik. Mesin ini sudah diadopsi oleh petani huller di berbagai daerah Sumatera Barat, seperti petani Kabupaten Tanah Datar, Kota Pariaman, dan Kabupaten Solok,” ungkap Wilsriza.
Program dedieselisasi dengan beralih dari mesin konvensional ke mesin listrik, terang Wilsriza, sejalan dengan komitmen PLN untuk menekan emisi gas rumah kaca serta mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. Karena dengan menggunakan listrik PLN secara total, pelanggan berkontribusi mendukung penggunaan energi bersih.
Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho menegaskan, PLN siap mengawal petani-petani yang ingin beralih ke mesin penggilingan padi dengan suplai listrik terbaik.
‘’PLN siap mengawai era electrifying agriculture yang lebih ramah lingkungan. Pasokan listrik di Sumatera Barat saat ini surplus dan andal dan kami pastikan petani-petani huller yang beralih ke mesin listrik akan mendapatkan pelayanan listrik terbaik,’’ lanjutnya.*
Hadir pada gathering tersebut sekitar 30 pengusaha huller dari Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Turut serta pula perwakilan Dinas Pertanian Kota Pariaman dan Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman.
Manager PLN UP3 Padang Wilsriza menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mengenalkan teknologi listrik sebagai penyokong usaha penggilingan padi yang sangat potensial menggantikan mesin diesel.
Wilsriza memaparkan bahwa mesin listrik penggilingan padi terbukti lebih menguntungkan serta bersih dan ramah lingkungan.
"Beralih ke mesin listrik sudah tentu lebih efisien karena harga energi penggeraknya adalah listrik yang harga kWh/Rupiahnya lebih murah 60-70% dibandingkan dengan harga BBM. Selain itu, listrik juga minim polusi udara, minim polusi suara, dan lebih higienis,’’ sampai Wilsriza.
Selain itu, tambahnya, kemudahan menggunakan listrik PLN dapat membuat pelaku usaha fokus pada pemaksimalan produksi usahanya saja.
Pelaku usaha tidak perlu melakukan pembelian bahan bakar sendiri, karena tinggal menggunakan listrik yang telah disuplai PLN.
Menghemat pekerjaan pemeliharaan mesin, serta tidak perlu membersihkan mesin dan pabrik sebagaimana seperti saat menggunakan mesin konvensional.
‘’Pengalaman ini sudah dirasakan sendiri oleh pelaku huller yang sudah lebih dulu beralih ke mesin penggilingan padi listrik. Mesin ini sudah diadopsi oleh petani huller di berbagai daerah Sumatera Barat, seperti petani Kabupaten Tanah Datar, Kota Pariaman, dan Kabupaten Solok,” ungkap Wilsriza.
Program dedieselisasi dengan beralih dari mesin konvensional ke mesin listrik, terang Wilsriza, sejalan dengan komitmen PLN untuk menekan emisi gas rumah kaca serta mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. Karena dengan menggunakan listrik PLN secara total, pelanggan berkontribusi mendukung penggunaan energi bersih.
Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho menegaskan, PLN siap mengawal petani-petani yang ingin beralih ke mesin penggilingan padi dengan suplai listrik terbaik.
‘’PLN siap mengawai era electrifying agriculture yang lebih ramah lingkungan. Pasokan listrik di Sumatera Barat saat ini surplus dan andal dan kami pastikan petani-petani huller yang beralih ke mesin listrik akan mendapatkan pelayanan listrik terbaik,’’ lanjutnya.*