Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota Solok mencatat pertumbuhan ekonomi daerah itu pada 2023 mencapai 4,81 persen merupakan tertinggi kedua di Sumatera Barat setelah Kota Padang Panjang sebesar 4,84 persen.

Asisten II Sekretariat Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Solok Jefrizal di Solok, Kamis, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi ini menunjang pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Solok.

IPM Kota Solok terus membaik dan tumbuh positif, dari 73,4 pada tahun 2005 menjadi 79,35 tahun 2022. Kemudian pada tahun 2023 tercatat naik menjadi 79,66.

“IPM Kota Solok di atas rata-rata nasional dan berada pada peringkat keempat di Sumatera Barat,” ujar Jefrizal.

Pemerintah Kota Solok juga dinilai berhasil dalam pemberantasan kemiskinan, saat ini Kota Solok masuk dalam tujuh besar kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia tahun 2023 sebesar 3,05 persen.

Selain itu, ia juga mengapresiasi Bappeda Kota Solok dan semua pihak yang terkait perencanaan pembangunan atas keberhasilan Kota Solok dalam perencanaan daerah.

Sehingga Kota Solok dianugerahi sebagai pemerintah daerah terbaik dalam perencanaan pembangunan tingkat Provinsi Sumatera Barat.

Di samping itu, kondisi Kota Solok berdasarkan capaian pembangunan pada tahun 2023. Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kota Solok mencapai Rp67,6 juta dengan angka ketimpangan pendapatan (Gini Ratio) 0,256. Tingkat ketimpangan pendapatan menunjukkan perbaikan tiga tahun terakhir, tahun 2021 tercatat 0,277.

Selama tahun 2023 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada di angka 3,72 persen, TPT Kota Solok nomor 3 terendah di Sumatera Barat.

Capaian-capaian Pemerintah Kota Solok juga dibarengi dengan komitmen Pemerintah Kota Solok dalam pengelolaan keuangan daerah sehingga mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.

Lebih lanjut, Jefrizal menyampaikan pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Solok tahun 2025 nanti target pertumbuhan ekonomi di angka 5,07 persen, sedangkan pendapatan perkapita ditargetkan naik menjadi Rp76,13 juta, selanjutnya penurunan kemiskinan menjadi 2,43 persen.

Pewarta : Rahmatul Laila
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024