Padang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat Irjen Pol Suharyono turun langsung untuk menemui keluarga dari siswa SMP bernama Afif yang ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji, Padang, pada Minggu (9/6).
Orang nomor satu di Polda Sumbar itu dengan kerendahan hati langsung menemui keluarga korban yang tengah berada di antara barisan massa aksi unjuk rasa di depan Kantor Polda Sumbar, Rabu (26/6).
"Saya atas nama institusi Polri sebagai Kapolda Sumbar menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap korban bernama Afif Maulana yang masih berusia 13 tahun," kata Suharyono yang disaksikan puluhan peserta aksi.
Tidak lupa ia mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan, dan almarhum arwahnya diterima di sisi Allah SWT.
Suharyono di hadapan puluhan peserta demo yang hadir, kuasa hukum pihak korban, serta kelaurga korban juga kembali menegaskan bahwa dirinya bertanggungjawab secara penuh dalam kasus itu.
"Kalau ada anggota saya (Polri) yang terbukti bertindak tidak profesional dalam kasus ini akan saya tindak tegas," kata Suharyono.
Ia juga menceritakan dirinya selaku Kapolda juga telah menyampaikan duka kepada keluarga sebelumnya melalui sambungan telefon.
Sebelumnya, kasus ini terkait penemuan mayat di permukaan sungai yang berada di bawah Jembatan Kuranji sekitar pukul 11.55 WIB pada Minggu (9/6).
Jasad korban yang ditemukan oleh warga sebagai saksi mata tersebut kemudian dilaporkan ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuranji.
Berdasarkan informasi tersebut, pihak Kepolisian langsung mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pada saat kejadian sebelum jasad korban ditemukan, awalnya terjadi gesekan antara gerombolan sepeda motor dengan Polisi yang sedang melaksanakan tugas.
Waktu itu, segerombolan anak muda tengah konvoi di jalan menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam.
Personel Polda Sumbar yang melihat kejadian tersebut langsung mendekat untuk membubarkan, sekaligus mengamankan para pelaku karena diturunkan untuk mengantisipasi aksi tawuran yang marak terjadi di Padang.
Petugas kepolisian mengamankan belasan pelaku, puluhan senjata tajam yang berserakan di lokasi, termasuk motor milik korban Afif Maulana yang dikendarai oleh temannya.
Selain meningkatkan penyelidikan terhadap kasus itu, pihaknya juga kini menunggu hasil otopsi.
Orang nomor satu di Polda Sumbar itu dengan kerendahan hati langsung menemui keluarga korban yang tengah berada di antara barisan massa aksi unjuk rasa di depan Kantor Polda Sumbar, Rabu (26/6).
"Saya atas nama institusi Polri sebagai Kapolda Sumbar menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap korban bernama Afif Maulana yang masih berusia 13 tahun," kata Suharyono yang disaksikan puluhan peserta aksi.
Tidak lupa ia mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan, dan almarhum arwahnya diterima di sisi Allah SWT.
Suharyono di hadapan puluhan peserta demo yang hadir, kuasa hukum pihak korban, serta kelaurga korban juga kembali menegaskan bahwa dirinya bertanggungjawab secara penuh dalam kasus itu.
"Kalau ada anggota saya (Polri) yang terbukti bertindak tidak profesional dalam kasus ini akan saya tindak tegas," kata Suharyono.
Ia juga menceritakan dirinya selaku Kapolda juga telah menyampaikan duka kepada keluarga sebelumnya melalui sambungan telefon.
Sebelumnya, kasus ini terkait penemuan mayat di permukaan sungai yang berada di bawah Jembatan Kuranji sekitar pukul 11.55 WIB pada Minggu (9/6).
Jasad korban yang ditemukan oleh warga sebagai saksi mata tersebut kemudian dilaporkan ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuranji.
Berdasarkan informasi tersebut, pihak Kepolisian langsung mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pada saat kejadian sebelum jasad korban ditemukan, awalnya terjadi gesekan antara gerombolan sepeda motor dengan Polisi yang sedang melaksanakan tugas.
Waktu itu, segerombolan anak muda tengah konvoi di jalan menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam.
Personel Polda Sumbar yang melihat kejadian tersebut langsung mendekat untuk membubarkan, sekaligus mengamankan para pelaku karena diturunkan untuk mengantisipasi aksi tawuran yang marak terjadi di Padang.
Petugas kepolisian mengamankan belasan pelaku, puluhan senjata tajam yang berserakan di lokasi, termasuk motor milik korban Afif Maulana yang dikendarai oleh temannya.
Selain meningkatkan penyelidikan terhadap kasus itu, pihaknya juga kini menunggu hasil otopsi.