Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar mengungkapkan jalan kabupaten berkondisi buruk terus berkurang setiap, seiring pertumbuhan jalan berkondisi baik. 

Bahkan pertumbuhannya sejak tiga tahun terakhir tercatat di atas target yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang hanya satu persen per tahu. 

"Artinya, progres pembangunan lebih cepat dari target," ungkap bupati di Painan, Kamis (21/06). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jalan kabupaten yang berkondisi baik di Pesisir Selatan pada 2021 hanya tercatat sepanjang 689,47 Kilometer saja dari total 2.333,18 Kilometer panjang jalan kabupaten.

Kemudian pada 2022 tumbuh menjadi 754, 59 Kilometer dan periode 2023 kembali tumbuh, mencapai 796,11 Kilometer. Pertumbuhan itu tercatat di atas 1,5 persen setiap tahunnya atau di atas rerata target yang ditetapkan. 

Bupati melanjutkan kebijakan pembangunan jalan kabupaten selaras dengan visi ekonomi yang ada dalam RPJMD, yakni menjadikan potensi unggulan sebagai basis menuju kemandirian daerah dan pangan. 

Karena itu kebijakan infrastruktur dasar mengarah pada konektivitas, area sentra produksi pangan dan komoditi unggulan yang pada akhirnya bermuara pada terwujudnya keadilan sosial dan kesejahteraan umum di Pesisir Selatan. 

"Ya, kita prioritaskan di sentra-sentra pertanian, sehingga distribusi menjadi murah dan pendapatan petani bertambah," terang bupati. 

Secara terpisah Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Fahrezi Eka Siska menyampaikan tahun ini alokasi untuk jalan kabupaten lebih dari Rp80 miliar untuk pembenahan jalan kabupaten.

Adapun sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Inpres Jalan Daerah (IJD), Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit dan Dana Alokasi Umum (DAU).

"Salah satu ruas yang bakal dibangun adalah Silaut III (Dusun Tuo) ke pusat pemerintahan dengan alokasi dana mencapai R39,8 miliar," jelas Eka. 


Pewarta : Teddy Setiawan
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024