Padang Panjang (ANTARA) - Dinas pangan dan pertanian (Dispangtan) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat merilis jumlah hewan kurban Idul Adha 1445 di kota itu sebanyak 620 ekor terdiri dari 597 ekor sapi dan 23 ekor kambing, tersebar di 16 kelurahan di Kota Padang Panjang.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Ade Nafrita Anas, M.P, mengatakan, sebelumnya hewan-hewan kurban tersebut sudah dilakukan pemeriksaan diantaranya pemeriksaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD) dan pemeriksaan lainnya.
"Untuk tahun ini tidak ada pemotongan sapi yang betina. Namun ada satu ekor kambing betina, tetapi ini memang tidak reproduksi lagi. Banyak sapi yang datang dari luar Padang Panjang saat hari H pemotongan. Namun tim turun ke tempat pemotongan untuk melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah hewan disembelih.
Dibanding tahun 2023, jumlah hewan kurban tahun ini turun 5 ekor dari tahun lalu yang mencapai 625 ekor, penurunan jumlah disebabkan oleh berbagai faktor, namun demikian semangat berkurban masyarakat kota itu di nilai masih tetap tinggi.
Plh. Walikota Padang Panjang, Dr. Winarno, M.E menyebutkan sejak dari awal Pemkot melalui dinas dan OPD terkait sudah mengingatkan panitia kurban untuk menjaga kebersihan daging hewan kurban sejak mulai disembelih hingga daging dipisahkan dari tulang, jadi kunci agar daging yang didistribusikan tetap dalam keadaan baik dan berkualitas.
"Untuk penanganan pemotongan hewan kurban kami sudah serahkan dan percayakan kepada panitia pelaksana. Sehingga daging kurban ini bisa dibagikan ke masyarakat dengan kondisi baik," kata dia, Rabu (20/6).
Sejak dilakukan penyembelihan hewan kurban di hampir seluruh masjid di kota itu, Winarno juga sampaikan terimakasih kepada seluruh panitia penyelenggara kurban karena telah meluangkan waktu dan tenaga sehingga pelaksanaan kurban di Padang Panjang bisa berjalan dengan lancar.
"Semoga semua ini bisa menjadi amal ibadah bagi bapak ibu panitia kurban sekalian,” ungkap Winarno, yang juga ikut berkurban tahun ini di Musala Al Ikhlas, Kelurahan Balai-Balai.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Ade Nafrita Anas, M.P, mengatakan, sebelumnya hewan-hewan kurban tersebut sudah dilakukan pemeriksaan diantaranya pemeriksaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD) dan pemeriksaan lainnya.
"Untuk tahun ini tidak ada pemotongan sapi yang betina. Namun ada satu ekor kambing betina, tetapi ini memang tidak reproduksi lagi. Banyak sapi yang datang dari luar Padang Panjang saat hari H pemotongan. Namun tim turun ke tempat pemotongan untuk melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah hewan disembelih.
Dibanding tahun 2023, jumlah hewan kurban tahun ini turun 5 ekor dari tahun lalu yang mencapai 625 ekor, penurunan jumlah disebabkan oleh berbagai faktor, namun demikian semangat berkurban masyarakat kota itu di nilai masih tetap tinggi.
Plh. Walikota Padang Panjang, Dr. Winarno, M.E menyebutkan sejak dari awal Pemkot melalui dinas dan OPD terkait sudah mengingatkan panitia kurban untuk menjaga kebersihan daging hewan kurban sejak mulai disembelih hingga daging dipisahkan dari tulang, jadi kunci agar daging yang didistribusikan tetap dalam keadaan baik dan berkualitas.
"Untuk penanganan pemotongan hewan kurban kami sudah serahkan dan percayakan kepada panitia pelaksana. Sehingga daging kurban ini bisa dibagikan ke masyarakat dengan kondisi baik," kata dia, Rabu (20/6).
Sejak dilakukan penyembelihan hewan kurban di hampir seluruh masjid di kota itu, Winarno juga sampaikan terimakasih kepada seluruh panitia penyelenggara kurban karena telah meluangkan waktu dan tenaga sehingga pelaksanaan kurban di Padang Panjang bisa berjalan dengan lancar.
"Semoga semua ini bisa menjadi amal ibadah bagi bapak ibu panitia kurban sekalian,” ungkap Winarno, yang juga ikut berkurban tahun ini di Musala Al Ikhlas, Kelurahan Balai-Balai.