Padang Panjang (ANTARA) -
Plh. Walikota Padang Panjang Dr. Winarno, S.E, M.E sebelum shalat Id dilaksanakan menyebutkan Idul Adha merupakan momentum untuk saling bahu membahu mengatasi dampak bencana banjir bandang lahar dingin yang menimpa Padang Panjang dan sejumlah daerah beberapa waktu lalu.
"Semangat berkurban dan berbagi akan mampu meringankan beban mereka yang terkena musibah. Ibadah kurban semestinya dijadikan sarana meningkatkan jiwa sosial, saling berbagi sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT," kata Winarno.
Menurut dia, Idul Adha tahun ini merupakan momentum yang di rayakan dengan suka cita, sekaligus juga dengan keprihatinan di Kota Padang Panjang.
"Suka cita, lantaran menandai selesainya jemaah haji melaksanakan Wukuf di Arafah dan dilaksanakannya Salat Idul Adha, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Di sisi lain, Padang Panjang dalam keadaan berduka karena baru saja ditimpa bencana banjir bandang lahar dingin," kata dia.
Shalat Idul Adha yang awalnya di gelar pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, di lapangan Khatib Sulaiaman Bancah Laweh, dialihkan ke masjid Agung Manarul 'Ilmi Islamic Center. Pengalihan karena hujan deras sejak malam hingga subuh mengakibatkan lapangan Bancah Laweh basah.
Shalat Idul Adha yang awalnya di gelar pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, di lapangan Khatib Sulaiaman Bancah Laweh, dialihkan ke masjid Agung Manarul 'Ilmi Islamic Center. Pengalihan karena hujan deras sejak malam hingga subuh mengakibatkan lapangan Bancah Laweh basah.
Meskipun informasi pengalihan sudah disampaikan Dinas Kominfo melalui media sosial dan mobil informasi, tidak sedikit masyarakat yang terkejut ketika sampai di lapangan Bancah Laweh tidak terlihat aktifitas pelaksanaan shalat Id dan akhirnya mengikuti shalat Id di masjid Munawarah, masjid Ilham dan masjid Tauhid yang berlokasi tidak jauh dari Bancah Laweh.
Dialihkan ke masjid Agung Manarul 'Ilmi Islamic Center, masyarakar memadati ruangan masjid hingga ke halaman masjid Agung Manarul 'Ilmi. Bertindak sebagai khatib Kakankemenag Drs. H. Alizar, M.Ag dan imam ustadz Mustarijal, S.IQ, S.Ag.
Ia menyebutkan. Peristiwa tersebut menimbulkan korban jiwa, luka-luka dan pengungsian sejumlah warga. Tak dapat dapat dipungkiri bencana itu juga menyebabkan kerugian materil yang sangat besar dan mempengaruhi perekonomian masyarakat.
"Meskipun demikian, kami mengajak kita semua untuk tidak terlalu lama larut dalam suasana keprihatinan ini. Warga yang tertimpa musibah harus segera bangkit kembali dengan semangat untuk menjadi lebih baik lagi. Pemkot sudah mengambil langkah-langkah strategis selama masa tanggap darurat bencana, berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Pemko mulai melakukan pembangunan kembali sarana dan prasarana yang rusak dan melakukan berbagai upaya memulihkan aktivitas pertanian dan perekonomian masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Kota, kami mengimbau kita semua untuk dapat mendukung upaya rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut sehingga kita bisa segera keluar dari krisis yang disebabkan bencana alam ini,” sebut Winarno.
Shalat Id di masjid Agung Manarul 'Ilmi Islamic Center tampak dihadiri, Kapolres, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, SIK, MAP, Anggota DPRD, sejumlah kepala OPD, tokoh masyarakat dan masyarakat kota Padang Panjang.
Sementara itu selain di masjid Agung Manarul 'Ilmi, hampir semua masjid di Padang Panjang melaksanakan shalat Id dan menyembelih hewan kurban hari ini, namun juga tidak sedikit yang melaksanakan kurban esok hari.