Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mencatat sekitar 150-an atau 45 persen dari 339 peserta program beasiswa perguruan tinggi Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja) yang sudah lulus pendidikan telah mendapatkan pekerjaan.
"Mereka sekarang bekerja di luar daerah, di antaranya Jakarta dan Batam," kata Staf Ahli Walikota Pariaman Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan Hertati Taher di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan peserta tersebut bekerja di luar Pariaman karena daerah itu masih terbatas dengan lowongan pekerjaan serta gaji yang diperoleh tidak besar daerah luar.
Ia menyampaikan peserta tersebut saat ini bekerja di perusahaan besar baik ditugaskan di perkantoran maupun operator alat berat sesuai dengan jurusan yang dipilih saat mendaftar di perguruan tinggi.
"Dari awal program tersebut dibuka, Pemkot Pariaman telah menyampaikan bahwa peluang pekerjaan peserta tidak ada di daerah itu, tapi di luar daerah," katanya.
Namun kondisi tersebut justru dapat menambah pengalaman peserta serta potensi membantu perekonomian keluarga lebih besar karena gaji yang diperoleh tinggi.
Ia meminta bagi peserta yang ingin membuka usaha mandiri maka diharapkan terlebih dahulu untuk menambah pengalaman dengan bekerja dengan perusahaan besar.
"Dengan begitu anak-anak ini bisa mengumpulkan modal untuk membuka usaha di Pariaman," katanya.
Selain sudah ada yang bekerja, lanjutnya satu peserta Saga Saja tersebut telah membuka usaha kripik melinjo dengan berbagai variasi rasa. Produknya telah dipasarkan di sejumlah pasar modern di provinsi tersebut.
"Dia juga telah mendapatkan pinjaman kredit lunak dari bank," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) melanjutkan program beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja) pada 2024 untuk siswa tamatan SMA sederajat yang berasal dari keluarga miskin sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui pendidikan.
"Meskipun Saga Saja merupakan program dari walikota dan wakil walikota sebelumnya namun pak Pj (penjabat walikota) tetap meminta Saga Saja dilanjutkan," kata Staf Ahli Wali Kota Pariaman Bidang Sumberdaya Manusia dan Kemasyarakatan Hertati Taher di Pariaman.
Ia mengatakan program tersebut dilanjutkan karena Pj menilai berdampak besar pada peningkatan sumber daya manusia dan perekonomian masyarakat miskin di daerah itu.
"Mereka sekarang bekerja di luar daerah, di antaranya Jakarta dan Batam," kata Staf Ahli Walikota Pariaman Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan Hertati Taher di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan peserta tersebut bekerja di luar Pariaman karena daerah itu masih terbatas dengan lowongan pekerjaan serta gaji yang diperoleh tidak besar daerah luar.
Ia menyampaikan peserta tersebut saat ini bekerja di perusahaan besar baik ditugaskan di perkantoran maupun operator alat berat sesuai dengan jurusan yang dipilih saat mendaftar di perguruan tinggi.
"Dari awal program tersebut dibuka, Pemkot Pariaman telah menyampaikan bahwa peluang pekerjaan peserta tidak ada di daerah itu, tapi di luar daerah," katanya.
Namun kondisi tersebut justru dapat menambah pengalaman peserta serta potensi membantu perekonomian keluarga lebih besar karena gaji yang diperoleh tinggi.
Ia meminta bagi peserta yang ingin membuka usaha mandiri maka diharapkan terlebih dahulu untuk menambah pengalaman dengan bekerja dengan perusahaan besar.
"Dengan begitu anak-anak ini bisa mengumpulkan modal untuk membuka usaha di Pariaman," katanya.
Selain sudah ada yang bekerja, lanjutnya satu peserta Saga Saja tersebut telah membuka usaha kripik melinjo dengan berbagai variasi rasa. Produknya telah dipasarkan di sejumlah pasar modern di provinsi tersebut.
"Dia juga telah mendapatkan pinjaman kredit lunak dari bank," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) melanjutkan program beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja) pada 2024 untuk siswa tamatan SMA sederajat yang berasal dari keluarga miskin sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui pendidikan.
"Meskipun Saga Saja merupakan program dari walikota dan wakil walikota sebelumnya namun pak Pj (penjabat walikota) tetap meminta Saga Saja dilanjutkan," kata Staf Ahli Wali Kota Pariaman Bidang Sumberdaya Manusia dan Kemasyarakatan Hertati Taher di Pariaman.
Ia mengatakan program tersebut dilanjutkan karena Pj menilai berdampak besar pada peningkatan sumber daya manusia dan perekonomian masyarakat miskin di daerah itu.