Padang (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek, Dr. Ir. Kiki Yuliati menyebutkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk melahirkan lulusan perguruan tinggi yang sesuai dengan tantangan dan kebutuhan masa depan.

"MBKM untuk mempercepat transformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Sebab, pendidikan di Tanah Air harus berubah guna memastikan relevansi dan kualitas lulusan sesuai kebutuhan serta tantangan masa depan," katanya pada acara pembukaan Kampus Merdeka Fair 2024 secara virtual melalui zoom di kampus UPGRISBA Convention Center di Padang, Kamis.

Dalam transformasi ini tentu diperlukan dukungan banyak pihak sehingga kualitas pendidikan dengan lulusan yang memiliki kompetensi untuk menjawab kebutuhan zaman dapat terwujud.

Kampus Merdeka Fair 2024 adalah titik temu pemangku kepentingan mulai dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, industri, hingga masyarakat umum dalam menyelaraskan pemahaman dan penyebarluasan dampak baik gerakan MBKM.

Melalui Kampus Merdeka Fair 2024 diharapkan semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk terlibat dalam transformasi pendidikan tinggi di Indonesia, katanya.

Ketua Pelaksana Kampus Merdeka Fair 2024 Gugup Ismono secara terpisah mengatakan banyak manfaat diperoleh mahasiswa yang mengikuti program MBKM karena ilmu dan pengalaman dapat diekspose dan berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.

Menurut Gugup, dari segi administarsi program MBKM agak merepotkan tetapi  dari segi manfaat, tidak sebanding.

Sebab, banyak manfaat dirasakan mahasiswa saat turun ke lapangan yang menuntun mereka langsung bersosialisasi ke berbagai daerah dengan kondisi kehidupan sosial beragam.

Dari segi ekonomi kesiapan mereka lebih matang dengan peluang kerja yang lebih terbuka, dan gaji awal yang bisa lebih besar, jelasnya.

Hal senada pun disampaikan Kepala LLDIKTI Wilayah  V Prof. Setyabudi Indartono, MM,  Kepala LLDIKTI Wilayah  IX Prof. Setyabudi Indartono, MM, Kepala LLDIKTI Wilayah XII Dr. Jantje Eduard Lekatompessy, S.E., M.Si., Ak., CA  dan Kepala LLDIKTI Wilayah  XIII Dr. Ir. Rizal Munadi, M.M., M.T.

Bahwa, dengan mengikuti program MBKM, mahasiswa khususnya jurusan vokasi akan mendapatkan pengalaman sekaligus membangun jejaring di dunia profesional sesuai kompetensi yang dimiliki.

"Perluasan jejaring akan mempermudah mahasiswa mendapatkan pekerjaan saat mereka lulus. Misalnya mereka magang satu perusahaan selama satu semester, lalu dilanjutkan riset tugas akhirnya sehingga berpeluang besar direkrut," ujarnya.

Artinya, program MBKM  ini merupakan bagian dari upaya menyiapkan SDM yang unggul menyambut Indonesia emas 2045. Meski pada awalnya memang adanya kendala, karena faktor belum sama pemahaman antara pihak kampus, dosen dan mahasiswa.

Namun, memasuki pada tahun ke empat implementasi program MBKM sudah banyak juga praktik praktik baik dihasilkan.

Kepala LLDikti Wilayah X, Afdalisma SH, M.Pd. menyampaikan bahwa membutuhkan waktu dua tahun untuk menyatakan siap sebagai dalam tuan rumah dalam kegiatan nasional ini.

Kegiatan ini juga mempertemukan perguruan tinggi dengan pemerintah, mahasiswa, dosen dan industri untuk membangun satu ekosistem, sehingga mampu meningkatkan implentasi MBK) dan mencetak lulusan yang punya skill dan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan kerja.

Afdalisma mengucapkan apresisasi yang tinggi kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi karena telah memberikan kepercayaan kepada LLDikti Wilayah X berkolaborasi dengan UPGRISBA sebagai tuan untuk Kampus Merdeka Fair ke-4.

Lebih lanjut dijelaskannya,  Kampus Merdeka Fair tahun ini berbeda dari pada tahun sebelumnya. Dimana semua LLDikti se-Indonesia menampilkan keunggulan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di wilayah masing-masing. *


Pewarta : Ant
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024