Batusangkar (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di kawasan puncak Gunung Marapi hingga 24 Mei mendatang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto di Batusangkar Senin, mengatakan modifikasi cuaca diharapkan bisa memaksimalkan pembersihan material di aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi.

"Sampai tanggal 24 Mei ini kita akan tetap menerapkan TMC supaya tidak terjadi hujan di sekitar Gunung Marapi, sehingga tim gabungan bisa maksimalkan membersihkan material di 18 aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi," kata dia.

Dia mengatakan, pihaknya sudah memetakan titik-titik potensi bencana yang kemudian akan digabungkan dalam sebuah peta resiko bencana.

Potensi bencana dan peta resiko bencana tersebut akan dibagikan ke Pemerintah Daerah setempat guna menghindari bencana serupa terulang kembali.

"Pemetaan yang telah kami lakukan melalui pemantauan udara dan darat, nantinya ini diharapkan menjadi rujukan bagi Pemerintah Daerah untuk pembangunan rumah-rumah masyarakat di sepanjang bantaran aliran sungai sehingga ke depan masyarakat akan lebih aman," kata dia.

Dia mengatakan, memasuki hari ke 10 pasca bencana, pencarian korban hilang bakal terus dilakukan sampai ditemukan atau pihak keluarga sudah mengikhlaskan keluarga ya untuk tidak dicari lagi.

Bupati Tanah Datar Eka Putra, mengatakan saat ini korban meninggal dunia sebanyak 32 orang dan masih hilang sebanyak 10 orang.

"Kita terus melanjutkan pencarian korban yang masih hilang dengan menurunkan 200 personil gabungan. Kita juga menurunkan personil rafting untuk menyisir sungai-sungai sampai ke sungai di Kabupaten Sijunjung," kata dia


Pewarta : Etri Saputra
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2025