Padang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memantau sedimen di alur sungai yang berhulu pada kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat.
"Pengamatan visual dilakukan fokus pada titik lokasi terdampak dan kawasan hulu sungai di Gunung Marapi, khususnya pada bagian alur sungai dengan vegetasi yang rusak akibat diterjang debit air banjir lahar dan hujan," kata peneliti PVMBG Mamay Sumaryadi di Padang, Sabtu.
Ia menjelaskan pengamatan jejak ketinggian air pada dinding tebing dari vegetasi yang tersapu air akan memberikan gambaran kondisi debit air saat terjadinya bencana. Di samping itu, pengamatan udara juga bertujuan untuk memetakan potensi lokasi yang akan dibangun sabo dam, sebagai upaya mitigasi untuk mencegah bencana serupa kembali terjadi.
Dari pengamatan udara itu, BNPB bersama PVMBG melihat terjadi kerusakan vegetasi hingga sisa-sisa sedimen yang masih tertahan di atas lereng gunung, dan di sekitar aliran sungai.
"Berdasarkan hasil pengamatan, sedimen tersebut merupakan sisa dari banjir lahar hujan yang terjadi," ucap dia.
Mamay Sumaryadi menjelaskan sebagai tindak lanjut dari pengamatan, pihaknya akan menghitung sisa sedimen yang masih tertahan di atas lereng maupun di sekitar aliran sungai.
Hasil tersebut nantinya menjadi salah satu bahan evaluasi untuk menentukan titik lokasi pembangunan sabo dam yang direncanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tidak hanya itu, BNPB bersama PVMBG juga memetakan apakah masih ada daerah yang berpotensi terdampak apabila terjadi bencana susulan, khususnya yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) yang telah dikeluarkan PVMBG. Jika ada, maka daerah-daerah itu akan diusulkan pula untuk dibangun sabo dam pada tahap selanjutnya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB-PVMBG pantau sedimen di hulu sungai kawasan Gunung Marapi
"Pengamatan visual dilakukan fokus pada titik lokasi terdampak dan kawasan hulu sungai di Gunung Marapi, khususnya pada bagian alur sungai dengan vegetasi yang rusak akibat diterjang debit air banjir lahar dan hujan," kata peneliti PVMBG Mamay Sumaryadi di Padang, Sabtu.
Ia menjelaskan pengamatan jejak ketinggian air pada dinding tebing dari vegetasi yang tersapu air akan memberikan gambaran kondisi debit air saat terjadinya bencana. Di samping itu, pengamatan udara juga bertujuan untuk memetakan potensi lokasi yang akan dibangun sabo dam, sebagai upaya mitigasi untuk mencegah bencana serupa kembali terjadi.
Dari pengamatan udara itu, BNPB bersama PVMBG melihat terjadi kerusakan vegetasi hingga sisa-sisa sedimen yang masih tertahan di atas lereng gunung, dan di sekitar aliran sungai.
"Berdasarkan hasil pengamatan, sedimen tersebut merupakan sisa dari banjir lahar hujan yang terjadi," ucap dia.
Mamay Sumaryadi menjelaskan sebagai tindak lanjut dari pengamatan, pihaknya akan menghitung sisa sedimen yang masih tertahan di atas lereng maupun di sekitar aliran sungai.
Hasil tersebut nantinya menjadi salah satu bahan evaluasi untuk menentukan titik lokasi pembangunan sabo dam yang direncanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tidak hanya itu, BNPB bersama PVMBG juga memetakan apakah masih ada daerah yang berpotensi terdampak apabila terjadi bencana susulan, khususnya yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) yang telah dikeluarkan PVMBG. Jika ada, maka daerah-daerah itu akan diusulkan pula untuk dibangun sabo dam pada tahap selanjutnya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB-PVMBG pantau sedimen di hulu sungai kawasan Gunung Marapi