Padang Panjang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang Panjang, merilis data sementara fasilitas yang terdampak banjir bandang lahar dingin gunung Marapi, Sabtu (11/5) lalu.
Tersebar di Kecamatan Padang Panjang Barat yakni Kelurahan Pasar Usang, 2 rumah warga rusak berat , 1 rusak sedang, 2 rusak ringan. Di Kelurahan Silaing Bawah, 2 rusak berat, 1 rusak sedang, dan 12 rusak ringan.
Di Kecamatan Padang Panjang Timur, yakni di Kelurahan Guguk Malintang, terdapat data 1 rumah warga yang perlu direlokasi dan 2 rusak ringan. Di Kelurahan Ganting, 2 rumah warga rusak ringan, Sigando 6 rumah rusak ringan dan 1 rumah perlu direlokasi.
Pj. Walikota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, Jum'at (17/5) menyebutkan saat ini Pemkot sedang menyusun usulan bantuan yang bakal diberikan kepada warga terdampak banjir bandang.
"Data final perlu disegerakan untuk diajukan kepada Pemerintah Pusat melalui BNPB pada masa tanggap darurat ini," kata Sonny.
Menurut dia, adapun data yang akan diajukan, yaitu rumah warga yang terkena bencana dengan tingkat kerusakan berat, sedang, ringan, dan perlu direlokasi lantaran berada di tempat rawan. Lalu sawah, kedai, rumah ibadah, irigasi serta fasilitas lain yang terdampak.
"Ini harus cepat, agar segera diverifikasi, apalagi saat ini jajaran BNPB pusat, PUPR, BMKG sudah berada di sini selama masa tanggap darurat. Masa tanggap darurat selama 14 hari. Sekarang sudah hari kelima,” jelas Sonny.
Menanggapi pesan Menteri Sosial Tri Srimaharani saat mengunjungi pos pengungsian kemaren terkait Pemkot Padang Panjang untuk selalu waspada terhadap banjir bandang susulan, mengingatkan semua pihak dan masyarakat agar mewaspadai bahaya banjir bandang.
"Salah satunya tidak membangun rumah di lokasi rawan. Kepada dinas terkait, kita minta melakukan pengawasan ketat dan tidak memberikan izin membangun di lokasi tersebut," tegas Sonny.
Hingga Jum'at (17/5) Pemkot bersama stakholder terkait masih terus melakukan pendataan dan koordinasi dalam penanganan masalah bencana alam yang terjadi di kota itu sejak musibah banjir bandang Sabtu (11/5) lalu. o :
Tersebar di Kecamatan Padang Panjang Barat yakni Kelurahan Pasar Usang, 2 rumah warga rusak berat , 1 rusak sedang, 2 rusak ringan. Di Kelurahan Silaing Bawah, 2 rusak berat, 1 rusak sedang, dan 12 rusak ringan.
Di Kecamatan Padang Panjang Timur, yakni di Kelurahan Guguk Malintang, terdapat data 1 rumah warga yang perlu direlokasi dan 2 rusak ringan. Di Kelurahan Ganting, 2 rumah warga rusak ringan, Sigando 6 rumah rusak ringan dan 1 rumah perlu direlokasi.
Pj. Walikota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, Jum'at (17/5) menyebutkan saat ini Pemkot sedang menyusun usulan bantuan yang bakal diberikan kepada warga terdampak banjir bandang.
"Data final perlu disegerakan untuk diajukan kepada Pemerintah Pusat melalui BNPB pada masa tanggap darurat ini," kata Sonny.
Menurut dia, adapun data yang akan diajukan, yaitu rumah warga yang terkena bencana dengan tingkat kerusakan berat, sedang, ringan, dan perlu direlokasi lantaran berada di tempat rawan. Lalu sawah, kedai, rumah ibadah, irigasi serta fasilitas lain yang terdampak.
"Ini harus cepat, agar segera diverifikasi, apalagi saat ini jajaran BNPB pusat, PUPR, BMKG sudah berada di sini selama masa tanggap darurat. Masa tanggap darurat selama 14 hari. Sekarang sudah hari kelima,” jelas Sonny.
Menanggapi pesan Menteri Sosial Tri Srimaharani saat mengunjungi pos pengungsian kemaren terkait Pemkot Padang Panjang untuk selalu waspada terhadap banjir bandang susulan, mengingatkan semua pihak dan masyarakat agar mewaspadai bahaya banjir bandang.
"Salah satunya tidak membangun rumah di lokasi rawan. Kepada dinas terkait, kita minta melakukan pengawasan ketat dan tidak memberikan izin membangun di lokasi tersebut," tegas Sonny.
Hingga Jum'at (17/5) Pemkot bersama stakholder terkait masih terus melakukan pendataan dan koordinasi dalam penanganan masalah bencana alam yang terjadi di kota itu sejak musibah banjir bandang Sabtu (11/5) lalu. o :