Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan tingkat kesetaraan gender di Ranah Minang semakin membaik merujuk pada data survei yang dilakukan lembaga itu selama lima tahun terakhir.

"Ketimpangan gender di Provinsi Sumbar selama lima tahun terakhir secara konsisten menurun," kata Kepala BPS Provinsi Sumbar Sugeng Arianto di Padang, Selasa.   

Sejak 2019 hingga 2023 Indeks Ketimpangan Gender (IKG) berkurang sebesar 0,102 poin atau rata-rata turun 0,02 poin per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa ketimpangan gender semakin menyempit atau menunjukkan kesetaraan yang semakin membaik, jelas Sugeng.

Penurunan ketimpangan gender terbesar terjadi pada 2021 yakni 0,048 poin. Hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya ketimpangan partisipasi di parlemen. Keterlibatan kaum perempuan di parlemen meningkat dari 4,62 persen menjadi 10,77 persen.

Sementara, di sisi lain partisipasi laki-laki di parlemen justru menunjukkan penurunan dari 95,38 persen menjadi 89,23 persen pada periode tersebut.

"Partisipasi laki-laki di DPRD Provinsi Sumatera Barat tahun 2023 turun 0,17 poin, sedangkan partisipasi perempuan naik 0,17 poin dibandingkan tahun 2022," sebut dia.

Sugeng menjelaskan terdapat tiga dimensi pembentuk IKG yaitu dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan dimensi pasar tenaga kerja. Secara konsisten ketiga sektor tersebut mengalami perbaikan selama lima tahun terakhir.

Pada 2023 ketimpangan gender paling rendah terjadi di Kota Padang Panjang sebesar 0,135 poin diikuti Kota Payakumbuh 0,153 poin, Kota Bukittinggi 0,159, Kabupaten Agam 0,162, dan Kota Solok 0,182 poin.

Sementara Kota Payakumbuh mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi di antara 19 kabupaten dan kota di Ranah Minang yakni 0,142 poin. Penurunan ketimpangan gender di kota itu terutama didorong perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pemberdayaan.

 

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2024