Sawahlunto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Fauzan Hasan menghimbau masyarakat di kota itu khususnya di Kecamatan Silungkang untuk memeriksa dan membersihkan saluran air di tempat tinggalnya masing-masing untuk mencegah terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

 
"Kita memperhatikan kebanyakan penyebab  banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sawahlunto beberapa hari ini penyebabnya adalah saluran air/drainase yang terganggu sehingga tidak berfungsi dengan baik," ujar Pj Wali Kota Fauzan Hasan menjelaskan, di Sawahlunto, Selasa.
 
Oleh karena itu, terutama menyikapi intensitas hujan yang masih tinggi saat ini dia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan salah satunya dengan memeriksa saluran air di sekitar rumah dan jalan.
 
"Hal ini membutuhkan partisipasi aktif masyarakat, untuk bisa secara mandiri memeriksa saluran air di rumah masing-masing. Nanti kalau tidak bisa dikerjakan sendiri maka gotong royong bersama tetangga, koordinasikan juga kepada Pemerintah Desa dan Kelurahan," katanya.
 
Dia mengarahkan jajaran Pemerintah Desa dan Kelurahan untuk turun ke tengah-tengah masyarakat dalam rangka mensosialisasikan dan membantu memeriksa kondisi saluran air.
 
"Terkhusus untuk saluran air di ruas-ruas jalan, tolong jajaran Pemerintah Desa dan Lurah ikut memeriksa, kemudian apabila bermasalah koordinasikan dengan perangkat daerah terkait untuk penanganannya," katanya.
 
Disampaikan Pj Wali Kota Fauzan Hasan, sampai hari ini hujan masih terus turun setiap hari di Sawahlunto, karena itu dibutuhkan pencegahan dan penanganan bencana banjir dan longsor yang maksimal dari seluruh pihak terkait.

Sebelumnya telah terjadi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama yang terjadi sejak Jum'at malam (03/05) sampai Sabtu pagi (04/05). 

Data sementara yang tercatat pada rekapitulasi dampak bencana pada BPBD Sawahlunto, yakni di Desa Silungkang Tigo tercatat longsor melanda 16 rumah ditambah 5 ruas jalan, 1 sekolah dan 1 toko. Kemudian di Desa Silungkang Duo tercatat 19 rumah ditambah 9 ruas jalan, 1 sekolah, 1 surau dan 1 sekolah.

Kemudian di Desa Silungkang Oso, tercatat 18 rumah ditambah 3 ruas jalan dan 1 kantor desa. Setelah itu di Desa Muaro Kalaban ada 123 rumah terdampak banjir, 74 rumah terdampak longsor. 

Sementara di Desa Taratak Bancah, tercatat 5 rumah terdampak longsor, ditambah 10 ruas jalan. 

Untuk korban, tercatat 1 orang meninggal dunia yakni terdampak tanah longsor di Desa Silungkang Oso atas nama Rini Maharani. Sementara adik dari almarhumah Rini menjadi korban luka dan sedang dirawat di RSUD M. Natsir Kota Solok. 

Kemudian untuk nilai kerugian materiil dari bencana banjir dan tanah longsor ini masih dalam penghitungan.

Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024