Jakarta (ANTARA) - Lemdiklat Polri bersama Sekolah Polisi Wanita (Sespolwan) membuka program pelatihan pendidikan (diklat) siswa Qurani yang diperuntukkan bagi siswa bintara Polwan.
“Program ini dirancang untuk menciptakan kader-kader kepolisian yang tidak hanya terampil dalam bidang keamanan, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang kuat,” kata Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Inspektur Jenderal Polisi Eko Budi Sampurno, di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, program revolusioner ini menggandeng lembaga pendidikan Alquran, Quantum Akhyar Institut yang dipimpin Ustadz Adi Hidayat.
Program ini, kata dia, tidak hanya memfokuskan pada pelatihan kepolisian, tetapi juga peningkatan iman dan taqwa, serta penguatan pondasi kehidupan melalui pengetahuan Agama Islam.
Melalui program ini, lanjut dia, para bintara wanita polisi diberikan pendidikan mengenai moralitas yang kokoh sebagai kunci dalam menjalani tugas kepolisian dengan integritas dan keadilan. “Ini sebuah langkah revolusioner dalam pembangunan karakter kepolisian wanita Polri,” katanya.
Menurut dia, menyatukan pengetahuan kepolisian dan pemahaman agama yang mendalam diyakini para peserta pelatihan akan menjadi pilar-pilar kekuatan positif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ia berpandangan, integrasi antara keilmuan kepolisian dan pengetahuan agama sebagai fondasi yang solid bagi seorang anggota polisi menjadi makna penting dalam program ini.
Oleh karena itu, program pendidikan siswa Qurani ini akan berlangsung di Sekolah Polwan sebagai upaya kongkret untuk mewujudkan visi kepolisian yang profesional dan berintegritas.
Luaran yang dicapai, siswa bintara wanita polisi tidak hanya berkompeten dalam bidang teknis, tapi juga berakhlak mulia dan berbudi pekerja yang luhur.
“Dengan demikian, Alquran akan menjadi panduan hidup yang utama bagi para anggota polisi, memandu mereka dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan kebijaksanaan, keadilan, dan kecintaan kepada sesama,” kata dia.
Salma Maria Naifa, siswa Sespolwan yang menjalani pendidikan pembentukan bintara wanita polisi angkatan ke-55, hafal 30 juz, mendapat pujian dari Ustadz Hadi Hidayat, setelah berhasil menjawab dengan teliti dan piawai semua tantangan yang diberikan.
Kepiawaian dia dalam menghafal Alquran serta kemampuannya dalam membaca dengan baik menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya di Sespolwan.
Prestasinya menunjukkan bahwa pendidikan agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, bahkan dalam lingkungan pendidikan kepolisian.
Keahlian dan dedikasinya membawa semangat baru dalam program pelatihan pendidikan siswa Qurani di Sespolwan. Sebagai contoh bagi generasi berikutnya untuk mengejar prestasi dan mengintegrasikan nilai-nilai agam dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala Polri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, bahwa wanita polisi sudah menunjukkan kiprah yang luar biasa dalam berbagai bidang, baik operasional, pembinaan, pendidikan, maupun sosial.
“Polwan telah menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polwan juga telah menjadi garda terdepan dalam melindungi perempuan dan anak,” kata dia, beberapa waktu lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri buka program diklat siswa Qurani bagi siswa Bintara Polwan
“Program ini dirancang untuk menciptakan kader-kader kepolisian yang tidak hanya terampil dalam bidang keamanan, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang kuat,” kata Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Inspektur Jenderal Polisi Eko Budi Sampurno, di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, program revolusioner ini menggandeng lembaga pendidikan Alquran, Quantum Akhyar Institut yang dipimpin Ustadz Adi Hidayat.
Program ini, kata dia, tidak hanya memfokuskan pada pelatihan kepolisian, tetapi juga peningkatan iman dan taqwa, serta penguatan pondasi kehidupan melalui pengetahuan Agama Islam.
Melalui program ini, lanjut dia, para bintara wanita polisi diberikan pendidikan mengenai moralitas yang kokoh sebagai kunci dalam menjalani tugas kepolisian dengan integritas dan keadilan. “Ini sebuah langkah revolusioner dalam pembangunan karakter kepolisian wanita Polri,” katanya.
Menurut dia, menyatukan pengetahuan kepolisian dan pemahaman agama yang mendalam diyakini para peserta pelatihan akan menjadi pilar-pilar kekuatan positif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ia berpandangan, integrasi antara keilmuan kepolisian dan pengetahuan agama sebagai fondasi yang solid bagi seorang anggota polisi menjadi makna penting dalam program ini.
Oleh karena itu, program pendidikan siswa Qurani ini akan berlangsung di Sekolah Polwan sebagai upaya kongkret untuk mewujudkan visi kepolisian yang profesional dan berintegritas.
Luaran yang dicapai, siswa bintara wanita polisi tidak hanya berkompeten dalam bidang teknis, tapi juga berakhlak mulia dan berbudi pekerja yang luhur.
“Dengan demikian, Alquran akan menjadi panduan hidup yang utama bagi para anggota polisi, memandu mereka dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan kebijaksanaan, keadilan, dan kecintaan kepada sesama,” kata dia.
Salma Maria Naifa, siswa Sespolwan yang menjalani pendidikan pembentukan bintara wanita polisi angkatan ke-55, hafal 30 juz, mendapat pujian dari Ustadz Hadi Hidayat, setelah berhasil menjawab dengan teliti dan piawai semua tantangan yang diberikan.
Kepiawaian dia dalam menghafal Alquran serta kemampuannya dalam membaca dengan baik menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya di Sespolwan.
Prestasinya menunjukkan bahwa pendidikan agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, bahkan dalam lingkungan pendidikan kepolisian.
Keahlian dan dedikasinya membawa semangat baru dalam program pelatihan pendidikan siswa Qurani di Sespolwan. Sebagai contoh bagi generasi berikutnya untuk mengejar prestasi dan mengintegrasikan nilai-nilai agam dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala Polri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, bahwa wanita polisi sudah menunjukkan kiprah yang luar biasa dalam berbagai bidang, baik operasional, pembinaan, pendidikan, maupun sosial.
“Polwan telah menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polwan juga telah menjadi garda terdepan dalam melindungi perempuan dan anak,” kata dia, beberapa waktu lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri buka program diklat siswa Qurani bagi siswa Bintara Polwan