Pasaman Barat (ANTARA) - Pabrik ternama milik Bakrie Group, PT Bakrie Pasaman Plantation resmi beralih ke listrik PLN setelah sekian lama bergantung pada pembangkit konvensional. Peralihan tersebut dilakukan karena beberapa alasan, diantaranya karena listrik PLN terbukti efisien.
Lagipula, perusahaan pengelola minyak sawit atau CPO yang telah beroperasi sejak tahun 1996 ini berencana untuk mengantongi sertifikat perusahaan berenergi bersih. Agar dapat diakui sebagai perusahaan yang menggunakan energi bersih pada proses bisnisnya, PT Bakrie Pasaman Plantation diwajibkan menggunakan pembangkit operasional dan penerangan bersumber dari energi bersih, seperti energi EBT dari PLN.
Penyalaan listrik PT Bakrie Pasaman Plantation dilakukan pada Selasa (26/03). Perusahaan ini berlangganan listrik PLN dengan daya 1.110 MW. Sebelumnya, perusahaan ini beroperasi dengan pembangkit konvensional berkapasitas 2x500 kVA.
Muharpi Mansyurdin Idrus, Manager PT Bakrie Pasaman Plantation, menyebut transisi energi bersih menjadi isu penting pada pelaku industri era ini. Pada industri CPO, hasil CPO bisa diterima di negara-negara maju jika perusahaannya telah dipastikan menggunakan green energy ataupun green product.
‘’Negara-negara maju saat ini sangat concern pada energi bersih. Mereka bahkan akan menolak produk dari perusahaan yang masih menggunakan energi fosil. Jadi sustainable adalah yang terpenting saat ini. Diproduksi sekarang, namun menjaga alam tetap baik-baik saja di masa mendatang,’’ lanjut Muharpi. Kedepan, perusahaan ini akan berupaya mendapatkan sertifikat Renewable Energy Certificate yang akan membuat hasil CPO bisa diterima di negara-negara dengan aturan ketat tentang Green Energy ataupun Green Product.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan keandalan sistem kelistrikan bagi pelaku bisnis dan industri menjadi wujud dukungan PLN untuk kemajuan ekonomi Sumatera Barat. ‘’Kami mendukung kebutuhan seluruh pelaku industri. Maka permintaan suplai listrik ke lokasi industri akan kami prioritaskan dengan layanan cepat dan mudah,’’ sampainya.
Lagipula, lanjut Eric, sejalan dengan berbagai perusahaan di dunia, PLN era ini juga sangat mendukung penggunaan energi bersih yang ramah lingkungan. ‘’Lebih dari 50 persen suplai listrik di Sumatera Barat berasal dari energi bersih, mayoritas diantaranya dari pembangkit listrik tenaga air dari kawasan danau-danau Sumbar,’’ lanjutnya.
Sampai Eric, transisi energi saat ini menjadi isu penting di Indonesia maupun di kancah internasional. Berbagai negara menjadikan instrumen pengadaan bisnis dan industri harus memenuhi target penggunaan energi terbarukan yang transparan. Selain itu, peluncuran ini akan mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan di Indonesia.
Muharpi mengaku sangat mengapresiasi respon cepat PLN dalam memenuhi permintaan kebutuhan listrik perusahaan tersebut. Ia tak sungkan menyebut PLN sebagai idola pelaku industri. Pengerjaan proyek oleh PLN cepat dan lincah, sangat berpihak pada kemajuan bisnis dan industri.
‘’Terima kasih kepada seluruh tim PLN, karena dengan masuknya listrik, bisnis kami lebih mudah, lancar, ramah lingkungan atau bebas polusi, pun bebas dari krisis power karena power kami tidak bergantung pada kesediaan BBM lagi. Menggunakan listrik PLN membuat perusahaan kami hemat hingga 70%. Hal ini tentu akan sangat membantu sekali, membantu pekerjaan dan pelayanan kami kepada seluruh pelanggan dan investor,’’ lanjutnya.*