Padang (ANTARA) - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Sumatera Barat menggandeng PT.Telkom dan Telkomsel untuk mengentaskan daerah yang belum terpapar sinyal telekomunikasi dan internet (blank spot) di provinsi tersebut.
Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Siti Aisyah di Padang, Rabu, mengatakan sesuai PP Nomor 52 tahun 2020 dan PP nomor 46 tahun 2021, penyelenggara telekomunikasi umum bukan kewenangan daerah, namun pihaknya terus mencari solusi melalui alternatif lain.
"Kewenangan pemerintah daerah hanyalah mengusulkan kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, kita coba cari alternatif lain," katanya.
Salah satu alternatif itu dengan solusi konektivitas internet broadband agar dapat terus mendorong percepatan digitalisasi di nagari-nagari blank spot.
Tahun ini, ia mengatakan ada dua nagari yang tengah diupayakan bisa lepas dari status blank spot yaitu Nagari Pagadih di Kabupaten Agam dan Nagari Sitanang di Kabupaten Limapuluh Kota yang memiliki potensi produksi perhutanan sosial dan wisata agro.
"Sesuai arahan Gubernur Sumbar, Mahyeldi, kita mendorong digitalisasi Nagari Pagadih dan Sitanang. Kita upayakan solusi digitalisasi dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Agam, Telkom dan Telkomsel," ujarnya.
Ia mengatakan Nagari Pagadih akan menjadi yang pertama tersambung dengan internet fix broadband oleh Telkom. Tak hanya itu, Telkomsel juga akan memasang repeater/combat untuk akses telekomunikasi 4G, agar dapat membawa sinyal yang kuat hingga jangkauan 2-3 kilometer.
"Rencananya bulan ini tim dari Diskominfotik Sumbar, Telkom, dan Telkomsel akan melakukan survei ke Nagari Pagadih untuk memastikan kelancaran implementasi rencana ini," katanya.
Sementara itu, Nagari Sitanang menyusul dengan penyediaan akses internet fix broadband yang sama dari Telkom, dan Telkomsel juga akan memasang repeater/combat untuk akses telekomunikasi.
Dalam mekanisme ini nagari tidak hanya sebagai penerima manfaat, namun juga turut berkontribusi dengan menyediakan tower, lahan, dan listrik untuk mendukung pemasangan repeater, sehingga menunjukkan semangat gotong royong yang kental dalam mewujudkan digitalisasi.
Menurut Siti Aisyah, solusi digitalisasi yang digagas bersama Telkom dan Telkomsel ini bukan hanya sekadar tentang konektivitas internet, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat nagari untuk memperbaiki kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik.
"Kita tentu sangat mengapresiasi Telkom dan Telkomsel yang turut membantu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk membawa Nagari Pagadih dan Sitanang bersiap untuk melangkah maju ke era digital dan kemajuan yang lebih baik," katanya.*
Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Siti Aisyah di Padang, Rabu, mengatakan sesuai PP Nomor 52 tahun 2020 dan PP nomor 46 tahun 2021, penyelenggara telekomunikasi umum bukan kewenangan daerah, namun pihaknya terus mencari solusi melalui alternatif lain.
"Kewenangan pemerintah daerah hanyalah mengusulkan kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, kita coba cari alternatif lain," katanya.
Salah satu alternatif itu dengan solusi konektivitas internet broadband agar dapat terus mendorong percepatan digitalisasi di nagari-nagari blank spot.
Tahun ini, ia mengatakan ada dua nagari yang tengah diupayakan bisa lepas dari status blank spot yaitu Nagari Pagadih di Kabupaten Agam dan Nagari Sitanang di Kabupaten Limapuluh Kota yang memiliki potensi produksi perhutanan sosial dan wisata agro.
"Sesuai arahan Gubernur Sumbar, Mahyeldi, kita mendorong digitalisasi Nagari Pagadih dan Sitanang. Kita upayakan solusi digitalisasi dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Agam, Telkom dan Telkomsel," ujarnya.
Ia mengatakan Nagari Pagadih akan menjadi yang pertama tersambung dengan internet fix broadband oleh Telkom. Tak hanya itu, Telkomsel juga akan memasang repeater/combat untuk akses telekomunikasi 4G, agar dapat membawa sinyal yang kuat hingga jangkauan 2-3 kilometer.
"Rencananya bulan ini tim dari Diskominfotik Sumbar, Telkom, dan Telkomsel akan melakukan survei ke Nagari Pagadih untuk memastikan kelancaran implementasi rencana ini," katanya.
Sementara itu, Nagari Sitanang menyusul dengan penyediaan akses internet fix broadband yang sama dari Telkom, dan Telkomsel juga akan memasang repeater/combat untuk akses telekomunikasi.
Dalam mekanisme ini nagari tidak hanya sebagai penerima manfaat, namun juga turut berkontribusi dengan menyediakan tower, lahan, dan listrik untuk mendukung pemasangan repeater, sehingga menunjukkan semangat gotong royong yang kental dalam mewujudkan digitalisasi.
Menurut Siti Aisyah, solusi digitalisasi yang digagas bersama Telkom dan Telkomsel ini bukan hanya sekadar tentang konektivitas internet, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat nagari untuk memperbaiki kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik.
"Kita tentu sangat mengapresiasi Telkom dan Telkomsel yang turut membantu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk membawa Nagari Pagadih dan Sitanang bersiap untuk melangkah maju ke era digital dan kemajuan yang lebih baik," katanya.*