Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan pemerintah pusat berencana merelokasi rumah-rumah masyarakat yang rusak berat akibat terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Padang Pariaman serta Pesisir Selatan.
"Kemarin itu saya sudah minta kabupaten dan kota untuk mendata rumah-rumah yang rusak dan akan direlokasi," katanya di Padang, Jumat.
Berdasarkan hasil pendataan sementara Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melaporkan sekitar 50 rumah di Kecamatan Batang Anai rusak berat dan harus direlokasi ke titik yang lebih aman.
Selebihnya, pemerintah akan merelokasi rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan yang tersebar di Kabupaten Pesisir Selatan.
Ia juga telah menginstruksikan bupati di dua daerah itu untuk segera mencari tempat relokasi. Nantinya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan membangun rumah warga.
Untuk rumah dengan kategori rusak berat, katanya, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, sedangkan rusak sedang pemerintah provinsi dan rusak ringan kewenangan pemerintah kabupaten.
Pada Kamis (14/3), Mahyeldi meninjau langsung perkampungan masyarakat yang terdampak banjir di Korong (Dusun) Langgai, Nagari (Desa) Ganting Mudiak Selatan Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan.
Di wilayah tersebut, ia menyebutkan sekitar 60 rumah warga rusak berat atau tidak bisa ditempati.
Melihat kondisi itu, ia mendesak bupati setempat segera mencari lokasi untuk membangun kembali rumah warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Doni Gusrizal mengatakan pemerintah setempat masih mendata terkait dengan relokasi rumah-rumah masyarakat yang rusak berat akibat terdampak banjir dan tanah longsor yang melanda daerah itu.
Dia mengatakan pemerintah daerah sedang mengajukan sekitar 400 lebih rumah untuk direlokasi ke wilayah yang lebih aman dari ancaman bencana banjir maupun tanah longsor.
Apabila terealisasi, maka BNPB atau Kementerian PUPR yang akan membangun ratusan rumah tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah relokasi rumah rusak berat akibat banjir di dua kabupaten
"Kemarin itu saya sudah minta kabupaten dan kota untuk mendata rumah-rumah yang rusak dan akan direlokasi," katanya di Padang, Jumat.
Berdasarkan hasil pendataan sementara Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melaporkan sekitar 50 rumah di Kecamatan Batang Anai rusak berat dan harus direlokasi ke titik yang lebih aman.
Selebihnya, pemerintah akan merelokasi rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan yang tersebar di Kabupaten Pesisir Selatan.
Ia juga telah menginstruksikan bupati di dua daerah itu untuk segera mencari tempat relokasi. Nantinya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan membangun rumah warga.
Untuk rumah dengan kategori rusak berat, katanya, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, sedangkan rusak sedang pemerintah provinsi dan rusak ringan kewenangan pemerintah kabupaten.
Pada Kamis (14/3), Mahyeldi meninjau langsung perkampungan masyarakat yang terdampak banjir di Korong (Dusun) Langgai, Nagari (Desa) Ganting Mudiak Selatan Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan.
Di wilayah tersebut, ia menyebutkan sekitar 60 rumah warga rusak berat atau tidak bisa ditempati.
Melihat kondisi itu, ia mendesak bupati setempat segera mencari lokasi untuk membangun kembali rumah warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Doni Gusrizal mengatakan pemerintah setempat masih mendata terkait dengan relokasi rumah-rumah masyarakat yang rusak berat akibat terdampak banjir dan tanah longsor yang melanda daerah itu.
Dia mengatakan pemerintah daerah sedang mengajukan sekitar 400 lebih rumah untuk direlokasi ke wilayah yang lebih aman dari ancaman bencana banjir maupun tanah longsor.
Apabila terealisasi, maka BNPB atau Kementerian PUPR yang akan membangun ratusan rumah tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah relokasi rumah rusak berat akibat banjir di dua kabupaten