Bukittinggi (ANTARA) - Musibah kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk di sekitar Pasar Aur Kuning Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada Rabu siang. Sebanyak 80 jiwa terdampak dan harus diungsikan.
"Setidaknya ada tujuh rumah dan satu unit gudang terbakar habis dengan 80 jiwa terdampak dan harus diungsikan sementara," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bukittinggi, Efriadi.
Lokasi kebakaran yang berada persis di depan Pasar Simpang Aur Kuning dan Terminal itu membuat warga ramai ke lokasi dengan sebagian pemilik toko berusaha mengevakuasi barang dagangannya.
"Penyebab kebakaran belum diketahui, saat ini sedang diselidiki oleh kepolisian. Kerugian sekitar Rp 500 juta," kata Efriadi.
Api berhasil dipadamkan oleh delapan armada Damkar Bukittinggi dibantu satu armada masing-masing dari Damkar Kota Padang Panjang dan Kabupaten Agam.
"Total personel dari Damkar Bukittinggi 35 orang, kendala yang dihadapi di lapangan utamanya kondisi jalan yang sempit karena lokasi berada di pemukiman warga," kata Efriadi.
Ia menambahkan imbauan kepada warga agar berhati-hati dan memastikan kondisi ketika akan meninggalkan rumah.
"Apalagi saat ini Ramadan, mungkin ada alat listrik atau pemasak yang terlupakan mematikan saat meninggalkan rumah. Pastikan kondisi di sekitar dalam keadaan aman," pungkasnya.
"Setidaknya ada tujuh rumah dan satu unit gudang terbakar habis dengan 80 jiwa terdampak dan harus diungsikan sementara," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bukittinggi, Efriadi.
Lokasi kebakaran yang berada persis di depan Pasar Simpang Aur Kuning dan Terminal itu membuat warga ramai ke lokasi dengan sebagian pemilik toko berusaha mengevakuasi barang dagangannya.
"Penyebab kebakaran belum diketahui, saat ini sedang diselidiki oleh kepolisian. Kerugian sekitar Rp 500 juta," kata Efriadi.
Api berhasil dipadamkan oleh delapan armada Damkar Bukittinggi dibantu satu armada masing-masing dari Damkar Kota Padang Panjang dan Kabupaten Agam.
"Total personel dari Damkar Bukittinggi 35 orang, kendala yang dihadapi di lapangan utamanya kondisi jalan yang sempit karena lokasi berada di pemukiman warga," kata Efriadi.
Ia menambahkan imbauan kepada warga agar berhati-hati dan memastikan kondisi ketika akan meninggalkan rumah.
"Apalagi saat ini Ramadan, mungkin ada alat listrik atau pemasak yang terlupakan mematikan saat meninggalkan rumah. Pastikan kondisi di sekitar dalam keadaan aman," pungkasnya.