Kabupaten Asmat (ANTARA) - Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan kondisi geografis daerahnya menjadi tantangan utama dalam pendistribusian logistik setiap kali penyelenggaraan pemilihan umum.

"Tantangan yang terberat di Asmat itu ketika pendistribusian logistik pemilu sehingga ada penyaluran yang tidak tepat waktu," kata Elisa Kambu ditemui di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, Senin.

Barang-barang (logistik) tersebut datang dari daerah lain menggunakan transportasi laut. Setelah tiba di Kabupaten Asmat, logistik kembali didistribusikan ke 23 distrik atau kecamatan.



Jika cuaca bagus maka pendistribusian tidak ada masalah. Namun, apabila pasang surut, gelombang tinggi dan angin kencang maka pengirimannya bisa terkendala hingga beberapa hari.

Bahkan, untuk beberapa distrik penyaluran logistik harus mengarungi Laut Arafura yang diperkirakan bisa memakan waktu hingga dua hari perjalanan.

"Khusus untuk di Agats dan sekitarnya, kita masih menunggu formulir dari Merauke," kata Bupati Elisa.



Beruntungnya, selama beberapa hari terakhir cuaca di Kabupaten Asmat cukup baik sehingga hampir semua distrik telah menerima logistik pemilu dan sebagian distrik lainnya sedang dalam perjalanan.

Jumlah warga Kabupaten Asmat yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 80.122 orang dengan 352 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 224 kampung.

KPU Provinsi Papua Selatan menetapkan DPT Pemilu 2024 sebanyak 367.269 orang dengan 1.770 TPS yang tersebar pada empat kabupaten.

Rinciannya Kabupaten Merauke memiliki DPT 162.942 orang dan 774 TPS yang tersebar di 22 distrik, Kabupaten Boven Digoel memiliki DPT 43.765 orang dan 285 TPS di 20 distrik.

Selanjutnya Kabupaten Mappi dengan DPT 80.440 orang dan jumlah TPS 359 yang tersebar di 15 distrik, serta Kabupaten Asmat memiliki DPT 80.122 orang dan 352 TPS.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kondisi geografis jadi tantangan distribusi logistik pemilu di Asmat

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024