Painan (ANTARA) - Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah carikan solusi atas setiap keluhan nelayan di Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan.
Permasalahan itu mulai dari ketersediaan solar, infrastruktur jalan, perizinan, hingga fasilitas penyimpanan hasil panen yang sewaktu-waktu dalam kondisi yang melimpah.
"Pemprov Sumbar melalui seluruh OPD terkait, akan bekerja keras menemukan solusi atas setiap kendala yang bapak/ibuk rasakan saat melaut. Kita juga terus jalin komunikasi dengan instansi dan lembaga vertikal terkait," kata Mahyeldi saat berdiskusi dengan sejumlah nelayan Pessel di Labuan Sunday, Minggu, (21/01)
Terkait ketersediaan solar, kata Mahyeldi, Pemprov akan memperjuangkan jumlah kuota ke Pertamina. Kebetulan dalam waktu dekat juga akan digelar rapat membahas kebutuhan solar subsidi untuk nelayan dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar.
Mahyeldi pun mengakui, kebutuhan Bakan Bakar Minyak (BBM) Sumbar selalu di atas kuota yang disediakan.
Terkait kebutuhan infrastruktur jalan sebagai pendukung akses penyaluran ikan, Mahyeldi meminta para nelayan untuk mengajukan permohonan melalui Bupati Pessel, dan kemudian ditembuskan ke provinsi.
"Nanti kita carikan solusinya dengan membangun jalan lingkung," katanya.
Terkait dengan perizinan dan kasus ditangkapnya nelayan oleh petugas karena menggunakan kapal yang tidak memiliki izin, sambung Mahyeldi, Pemprov Sumbar akan tetap menjalin komunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), agar para nelayan yang belum mendapatkan perpanjangan izin tidak ditangkap.
Permasalahan itu mulai dari ketersediaan solar, infrastruktur jalan, perizinan, hingga fasilitas penyimpanan hasil panen yang sewaktu-waktu dalam kondisi yang melimpah.
"Pemprov Sumbar melalui seluruh OPD terkait, akan bekerja keras menemukan solusi atas setiap kendala yang bapak/ibuk rasakan saat melaut. Kita juga terus jalin komunikasi dengan instansi dan lembaga vertikal terkait," kata Mahyeldi saat berdiskusi dengan sejumlah nelayan Pessel di Labuan Sunday, Minggu, (21/01)
Terkait ketersediaan solar, kata Mahyeldi, Pemprov akan memperjuangkan jumlah kuota ke Pertamina. Kebetulan dalam waktu dekat juga akan digelar rapat membahas kebutuhan solar subsidi untuk nelayan dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar.
Mahyeldi pun mengakui, kebutuhan Bakan Bakar Minyak (BBM) Sumbar selalu di atas kuota yang disediakan.
Terkait kebutuhan infrastruktur jalan sebagai pendukung akses penyaluran ikan, Mahyeldi meminta para nelayan untuk mengajukan permohonan melalui Bupati Pessel, dan kemudian ditembuskan ke provinsi.
"Nanti kita carikan solusinya dengan membangun jalan lingkung," katanya.
Terkait dengan perizinan dan kasus ditangkapnya nelayan oleh petugas karena menggunakan kapal yang tidak memiliki izin, sambung Mahyeldi, Pemprov Sumbar akan tetap menjalin komunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), agar para nelayan yang belum mendapatkan perpanjangan izin tidak ditangkap.