Kuala Lumpur, (Antara) - Gara-gara dicurigai melarikan seekor tokek senilai 1 juta ringgit (Rp3,3 miliar), seorang pemuda bernama Syairul Helmy Azhar (24) dibunuh sebelum mayatnya ditemukan dalam mobil separuh tenggelam di sebuah kolam galian di Kuala Selangor.
Kepala Kepolisian Selangor Datuk Mohd Shukri Dahlan mengatakan, korban dibunuh oleh satu komplotan yang diduga melibatkan seorang wanita berusia 60 tahun pemilik tokek tersebut.
Korban tewas dengan luka tembak di bagian rusuk kanan, dan mayatnya ditemukan pada 30 Agustus lalu, demikian dilaporkan sebuah harian terbitan Kuala Lumpur, Rabu.
Sebelumnya korban diberi kepercayaan oleh wanita itu untuk memelihara tokek tersebut dan mencari pembelinya.
Namun setelah mendapati Syahrul menghilang bersama tokek tersebut, wanita itu mengupah sebuah komplotan untuk mencari korban sebelum korban kemudian ditemukan sudah tewas dibunuh.
"Polisi menahan 16 lelaki berusia antara 16 hingga 48 tahun di sekitar Selangor dan Hilir Perak antara 1 September hingga Selasa (10/9). Polisi juga menahan pemilik tokek yaitu seorang wanita berusia 60 tahun di Kuala Selangor pada pukul 02.00 dinihari," katanya.
Mohd Shukri mengatakan, polisi menyita sebatang pipa besi menyerupai laras senjata rakitan yang diduga digunakan untuk membunuh korban, tas hitam, kain putih, enam butir peluru, tiga selongsong peluru, sembilan telepon seluler, dan obeng.
"Kita belum menemukan tokek yang dikatakan itu dan pengusutan lanjut masih dijalankan dengan 13 tersangka masih diperiksa hingga 15 September sedangkan empat lainnya sudah dibebaskan setelah diambil keterangannya," katanya.
Mayat Syahrul ditemukan di jok belakang mobil Proton Saga putih. Ditemukan juga sebuah batu yang digunakan untuk menekan gas sehingga mobil bergerak sendiri masuk ke dalam kolam galian itu.
Kasus terkait tokek mahal ini pernah terjadi ada 8 Mei 2011, ketika seorang lelaki Nazaruddin Saidin (39) diculik 10 lelaki bersenjata di Pulau Sulu, selatan Filipina.
Pengemudi truk itu ingin mengubah nasib keluarganya dengan mencari dan berjualan tokek bernilai tinggi tersebut yang diklaim bisa mengobati HIV.
Nazaruddin dibebaskan oleh penculiknya setahun kemudian. (*/sun)