Lubukbasung (ANTARA) -
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat kunjungan wisatawan ke daerah itu mencapai 118.680 orang selama Januari sampai November 2023.
"Kunjungan ini berdasarkan jumlah tamu menginap di hotel, penginapan dan objek wisata dikelola Pemkab Agam," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam Ade Setiawan di Lubuk Basung, Kamis.
Ia mengatakan, ke 118.680 orang itu terdiri dari tamu menginap di hotel dan penginapan 60.243 orang dan kunjungan ke empat objek wisata dikelola Pemkab Agam 58.437 orang.
Keempat objek wisata dikelola Pemkab Agam itu yakni, Objek Wisata Bandar Mutiara, Taman Muko-muko, Lingai Park dan Ambun Tanai.
"Empat objek wisata tersebut merupakan pengelolaan Pemkab Agam dan objek wisata itu terus kita kelola," katanya.
Ia menambahkan, kunjungan itu belum termasuk objek wisata yang dikelola oleh pihak swasta atau perorangan.
Namun pihaknya memprediksi jumlah kunjungan sudah melebihi target pada 2023 sebanyak 8.000 orang.
"Data saat ini cuma dari jumlah tamu yang menginap serta data dari objek yang dikelola Pemda. Akhir tahun kami kompilasi data dengan objek wisata yang dikelola oleh swasta dan masyarakat. Sebab pengelola objek swasta akan menyetor datanya diakhir tahun," katanya.
Ia mengakui, Pemkab Agam menargetkan kunjungan sebanyak 9.000 orang wisatawan pada 2024.
Untuk mencapai itu, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam melakukan promosi dan melibatkan stakeholder terkait dalam peningkatan kunjungan.
Lalu mengajak travel agen untuk membuat paket wisata dengan mengunjungi destinasi yang ada di Agam. Penginapan di Agam juga sudah mulai memperbaiki layanan hasil dari pelatihan yang telah dilakukan.
Juga ada beberapa bantuan dari pemerintah pusat untuk beberapa penginapan yang telah diberikan. Khusus untuk kunjungan wisatawan mancanegara mulai ada pergerakan dari tahun sebelumnya.
Beberapa kelompok wisatawan khususnya Malaysia telah mengunjungi Agam dan menginap di penginapan yang ada, bukan lagi di hotel dengan suguhan tradisional khas daerah setempat termasuk kulinernya.
Kemudian kerjasama dengan swasta seperti pihak Angkasa Pura yang memberikan bantuan peralatan untuk desa wisata dan perguruan tinggi seperti IPDN yang memberikan bantuan berupa pembuatan website promosi wisata untuk Nagari atau Desa Tiku Selatan.
"Jadi semangat kolaborasi mulai kita bangkitkan dalam rangka pengembangan pariwisata ke depan, sebab Pemda tidak akan mampu untuk bergerak sendiri tanpa bantuan dari pada pentahelix pariwisata," katanya.