Padang Aro (ANTARA) - Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi membuka secara resmi pehelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi yang dilaksanakan di Kabupaten Solok Selatan, Selasa malam.
"MTQ bukan hanya panggung prestasi bagi Qori dan Qoriah tetapi juga sebagai bentuk kecintaan terhadap Al Quran," katanya, di Padang Aro.
Menurut dia, MTQ merupakan wadah untuk memperkokoh iman dan ketakwaan terhadap yang maha kuasa.
Al Quran katanya, merupakan kitab suci yang diturun Allah kepada Nabi Muhammad dan menjadi menyempurna kitab suci sebelumnya yang dijadikan pedoman hidup manusia.
"Al Quran mengajarkan mana yang baik dan buruk, yang boleh dan dilarang sehingga jadi pedoman hidup manusia," ujarnya.
Dia berharap, dengan MTQ menjadi bimbingan bagi kita bersama serta langkah untuk melestarikan budaya Islam dalam memahami serta membacanya dan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Al Quran.
Ketua LPTQ Sumbar Audi Joinaldi mengatakan, even MTQ diharapkan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Al Quran.
"Diharapkan kedepannya tidak ada lagi anak-anak yang buta baca tulis Al Quran di Sumbar," ujarnya.
Bupati Solok Selatan Khairunas mengatakan, dengan perhelatan MTQ ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi UMKM di Kabupaten itu.
Dia mengatakan, MTQ ke XL Sumbar sudah dipersiapkan oleh Solok Selatan sejak setahun lalu.
Dengan MTQ ini katanya, yang ingin dicapai yaitu meningkatkan minat generasi muda dalam memahami Al Quran.
Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumbar Mahyudin mengatakan, kemajemukan merupakan suatu hukum alam yang tak akan bisa dirubah atau dilawan.
"Setiap masyarakat majemuk memiliki budaya yang beragam dan dalam kemajemukan yang paling ideal adalah toleransi dan saling menghormati antar umat beragama," katanya.
Menurut dia, MTQ tidak hanya lomba semata tetapi bagaimana ayat yang dipahami mampu di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"MTQ bukan hanya panggung prestasi bagi Qori dan Qoriah tetapi juga sebagai bentuk kecintaan terhadap Al Quran," katanya, di Padang Aro.
Menurut dia, MTQ merupakan wadah untuk memperkokoh iman dan ketakwaan terhadap yang maha kuasa.
Al Quran katanya, merupakan kitab suci yang diturun Allah kepada Nabi Muhammad dan menjadi menyempurna kitab suci sebelumnya yang dijadikan pedoman hidup manusia.
"Al Quran mengajarkan mana yang baik dan buruk, yang boleh dan dilarang sehingga jadi pedoman hidup manusia," ujarnya.
Dia berharap, dengan MTQ menjadi bimbingan bagi kita bersama serta langkah untuk melestarikan budaya Islam dalam memahami serta membacanya dan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Al Quran.
Ketua LPTQ Sumbar Audi Joinaldi mengatakan, even MTQ diharapkan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Al Quran.
"Diharapkan kedepannya tidak ada lagi anak-anak yang buta baca tulis Al Quran di Sumbar," ujarnya.
Bupati Solok Selatan Khairunas mengatakan, dengan perhelatan MTQ ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi UMKM di Kabupaten itu.
Dia mengatakan, MTQ ke XL Sumbar sudah dipersiapkan oleh Solok Selatan sejak setahun lalu.
Dengan MTQ ini katanya, yang ingin dicapai yaitu meningkatkan minat generasi muda dalam memahami Al Quran.
Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumbar Mahyudin mengatakan, kemajemukan merupakan suatu hukum alam yang tak akan bisa dirubah atau dilawan.
"Setiap masyarakat majemuk memiliki budaya yang beragam dan dalam kemajemukan yang paling ideal adalah toleransi dan saling menghormati antar umat beragama," katanya.
Menurut dia, MTQ tidak hanya lomba semata tetapi bagaimana ayat yang dipahami mampu di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.