Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) memberikan edukasi tentang bahaya penyakit AIDS kepada generasi muda di daerah itu.
Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Senin, mengatakan masalah HIV/AIDS tidak hanya menjadi masalah bagi penderitanya, namun juga akan berdampak kepada kehidupan sosial keluarga penderita dengan lingkungan di sekitarnya sehingga perhatian dari seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS menjadi sangat penting.
“Kegiatan edukasi tentang HIV/AIDS ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan peran aktif masyarakat agar tidak lagi memberi stigma dan mendiskriminasi orang dengan HIV-AIDS (ODHA)," ujar dia.
Ia juga meminta agar tidak mengucilkan penderita AIDS jika ditemukan di Kota Solok, tapi perlu didukung, agar bisa hidup normal sekaligus menjadi bagian dari komunitas yang peduli untuk mencegah penyebaran virus berbahaya tersebut.
"Hari AIDS sedunia diperingati pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya pengetahuan penanggulangan HIV/AIDS di seluruh lapisan masyarakat," kata dia.
Selain itu, menurutnya, dengan memberikan edukasi yang tepat dapat menambah pengetahuan masyarakat terkait cara penularan virus, pencegahan, pengobatan serta membantu mengurangi stigmatisasi serta diskriminasi masyarakat terhadap orang dengan HIV/AIDS.
Di samping itu, Kepala DPPKB Kota Solok Ardinal mengatakan edukasi tersebut juga bertujuan untuk mendorong pemerintah, organisasi kesehatan, dan individu untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam mengatasi tantangan terkait dengan HIV/AIDS yang mencakup peningkatan akses ke layanan kesehatan, peningkatan dukungan sosial, dan perubahan kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan pengobatan.
“Hari AIDS sedunia juga merupakan kesempatan untuk menggalang dukungan dan sumber daya dalam upaya pencegahan, pengobatan, dan dukungan kepada mereka yang terkena dampak," ujar dia.
Hal ini dapat mencakup kampanye penggalangan dana, pengumpulan sumbangan, dan partisipasi aktif dari organisasi masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.
Ia juga menghimbau kepada para remaja untuk bisa mempersiapkan diri sedari dini dengan sebaik-baiknya melalui penerapan pola hidup sehat, konsumsi gizi seimbang serta rajin meminum tablet tambah darah untuk menjaga kadar hb sehingga ketika usia ideal menikah nantinya para remaja yang akan menjadi calon pengantin ini mampu untuk melahirkan generasi yang berkualitas, bebas stunting, cerdas, dan berakhlak.
“Diharapkan dengan adanya generasi berencana (GenRe) yang rajin belajar, rajin bekerja, rajin berkarya, berpikiran positif, menjaga lingkungan, menjauhi HIV/AIDS dan narkoba maka kita akan meningkatkan kualitas suatu bangsa ke depannya,” ucap dia.*
Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Senin, mengatakan masalah HIV/AIDS tidak hanya menjadi masalah bagi penderitanya, namun juga akan berdampak kepada kehidupan sosial keluarga penderita dengan lingkungan di sekitarnya sehingga perhatian dari seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS menjadi sangat penting.
“Kegiatan edukasi tentang HIV/AIDS ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan peran aktif masyarakat agar tidak lagi memberi stigma dan mendiskriminasi orang dengan HIV-AIDS (ODHA)," ujar dia.
Ia juga meminta agar tidak mengucilkan penderita AIDS jika ditemukan di Kota Solok, tapi perlu didukung, agar bisa hidup normal sekaligus menjadi bagian dari komunitas yang peduli untuk mencegah penyebaran virus berbahaya tersebut.
"Hari AIDS sedunia diperingati pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya pengetahuan penanggulangan HIV/AIDS di seluruh lapisan masyarakat," kata dia.
Selain itu, menurutnya, dengan memberikan edukasi yang tepat dapat menambah pengetahuan masyarakat terkait cara penularan virus, pencegahan, pengobatan serta membantu mengurangi stigmatisasi serta diskriminasi masyarakat terhadap orang dengan HIV/AIDS.
Di samping itu, Kepala DPPKB Kota Solok Ardinal mengatakan edukasi tersebut juga bertujuan untuk mendorong pemerintah, organisasi kesehatan, dan individu untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam mengatasi tantangan terkait dengan HIV/AIDS yang mencakup peningkatan akses ke layanan kesehatan, peningkatan dukungan sosial, dan perubahan kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan pengobatan.
“Hari AIDS sedunia juga merupakan kesempatan untuk menggalang dukungan dan sumber daya dalam upaya pencegahan, pengobatan, dan dukungan kepada mereka yang terkena dampak," ujar dia.
Hal ini dapat mencakup kampanye penggalangan dana, pengumpulan sumbangan, dan partisipasi aktif dari organisasi masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.
Ia juga menghimbau kepada para remaja untuk bisa mempersiapkan diri sedari dini dengan sebaik-baiknya melalui penerapan pola hidup sehat, konsumsi gizi seimbang serta rajin meminum tablet tambah darah untuk menjaga kadar hb sehingga ketika usia ideal menikah nantinya para remaja yang akan menjadi calon pengantin ini mampu untuk melahirkan generasi yang berkualitas, bebas stunting, cerdas, dan berakhlak.
“Diharapkan dengan adanya generasi berencana (GenRe) yang rajin belajar, rajin bekerja, rajin berkarya, berpikiran positif, menjaga lingkungan, menjauhi HIV/AIDS dan narkoba maka kita akan meningkatkan kualitas suatu bangsa ke depannya,” ucap dia.*