Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menargetkan penanaman 20 juta bibit kaliandra merah (Caliandra calothyrsus) selama lima tahun ke depan dalam rangka menuju net zero emissions (nol emisi karbon).
"Setelah kita kalkulasikan, lima tahun ke depan akan ada 20 juta batang kaliandra merah yang akan ditanam," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Yozarwardi di Padang, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Sumbar di sela-sela penanaman 2.000 bibit kaliandra merah yang diinisiasi PT Semen Padang.
Dalam rencana awal pemerintah setempat menargetkan penanaman empat juta batang kaliandra per tahunnya. Setiap satu hektare (Ha) lahan mampu menampung sekitar 10 ribu batang dengan jarak tanam 1x1 meter.
Artinya, untuk satu juta bibit kaliandra merah hanya membutuhkan 100 ribu Ha lahan. Bibit kaliandra merah tersebut akan ditanam di sejumlah lokasi terutama di kawasan perhutanan sosial yang ada di Sumbar.
"Kaliandra ini akan kita tanam di Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan beberapa titik lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar mengatakan penanaman kaliandra merah merupakan bagian dari kebijakan perusahaan untuk mulai beralih pada penggunaan energi baru terbarukan menggantikan energi fosil.
Untuk jangka panjang perusahaan semen tertua di Asia Tenggara tersebut memproyeksikan masing-masing penggunaan kaliandra merah, dan energi pengolahan dari sampah (refuse derived fuel) sebesar 10 persen.
"Jadi, selama lima tahun ke depan target kita sekitar 20 hingga 25 persen penggunaan batu bara saat ini sudah diganti dengan energi baru terbarukan," ujarnya.
"Setelah kita kalkulasikan, lima tahun ke depan akan ada 20 juta batang kaliandra merah yang akan ditanam," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Yozarwardi di Padang, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Sumbar di sela-sela penanaman 2.000 bibit kaliandra merah yang diinisiasi PT Semen Padang.
Dalam rencana awal pemerintah setempat menargetkan penanaman empat juta batang kaliandra per tahunnya. Setiap satu hektare (Ha) lahan mampu menampung sekitar 10 ribu batang dengan jarak tanam 1x1 meter.
Artinya, untuk satu juta bibit kaliandra merah hanya membutuhkan 100 ribu Ha lahan. Bibit kaliandra merah tersebut akan ditanam di sejumlah lokasi terutama di kawasan perhutanan sosial yang ada di Sumbar.
"Kaliandra ini akan kita tanam di Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan beberapa titik lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar mengatakan penanaman kaliandra merah merupakan bagian dari kebijakan perusahaan untuk mulai beralih pada penggunaan energi baru terbarukan menggantikan energi fosil.
Untuk jangka panjang perusahaan semen tertua di Asia Tenggara tersebut memproyeksikan masing-masing penggunaan kaliandra merah, dan energi pengolahan dari sampah (refuse derived fuel) sebesar 10 persen.
"Jadi, selama lima tahun ke depan target kita sekitar 20 hingga 25 persen penggunaan batu bara saat ini sudah diganti dengan energi baru terbarukan," ujarnya.