Painan (ANTARA) -
Bicara tentang bahari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat tentu bukan sekedar keindahan pantainya semata, tapi sekaligus alam bawah lautnya, terlebih di Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh. 
 
Sudah menjadi rahasia umum bagi pecinta olahraga selam, jika daerah berjuluk 'Negeri Sejuta Pesona' itu merupakan surga bagi komunitas penyelam. Ada banyak spot area yang bisa mereka eksplore. 
 
Boomingnya, di event Sailing Joy Mandeh pada 16 Mei 2015. Di event tersebut, penyelam dari Diving Proklamator (salah satu kelompok penyelam Sumbar berpartisipasi kala itu), menyuguhkan foto - foto bawah laut yang luar biasa ke peserta lain.
 
Semenjak itu, beragam event menyelam di kawasan Mandeh kerap dilaksanakan.
 
Di tahun 2022, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), juga menggelar turnamen fotografi dan videografi bawah laut di kawasan laut Mandeh. Diikuti 15 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
 
Event ini, bertajuk Exploring Mandeh Road To Bulan Cinta Laut. Berlangsung dari 17 - 21 Agustus 2022. Untuk mempromosikan salah satu program ekonomi biru KKP, yakni Bulan Cinta Laut.
 
Salah satu objek pengambilan gambar paling eksotis, di lokasi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dari MV Boelongan Nederland. 
 
Kapal milik Belanda, dibuat tahun 1915, tenggelam diserang tentara Jepang. Saat Perang Dunia II, pada awal tahun 1942.
 
MV Boelongan ditetapkan sebagai Situs Budaya Bawah Air, dan kawasan Konservasi Maritim. Dengan kedalaman sekitar 30 meter, menjadi salah satu unggulan spot penyelaman di Mandeh.
 
Karena, sudah menjadi terumbu karang. Tempat berdiam beragam biota laut. Seperti penyu, dan gerombolan ikan hias nan cantik.
 
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto, saat menutup turnamen fotografi dan videografi bawah laut, di Pesisir Selatan, Jumat (19/8/2022), menyebut: Mandeh adalah salah satu ikon Sumatera Barat.
 
Landscape nya luar biasa indah, begitu juga bawah lautnya. Masih alami, dan bersih.  
 
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, juga meyakini turnamen fotografi dan videografi bawah air digelar KKP, dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Mandeh.
 
Apalagi, kawasan Mandeh merupakan objek wisata unggulan. Karena, sajian dihadirkan sangat beragam. 
 
Mulai dari panorama alam, kuliner, hingga keindahan bawah laut, ujar Rusma Yul Anwar.
 
Banyak Spot Diving Menarik
 
Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, terdiri dari banyak pulau-pulau kecil. Data Pemkab Pesisir Selatan, ada 30 pulau kecil di Kecamatan Koto XI Tarusan. 
 
Area kepulauan ini, mencakup area kawasan dengan luas lebih kurang 18.000 hektar. Dengan 70 hektar merupakan kawasan bawah laut, dikelilingi 389 hektar hutan bakau, dan pantai pasir putih.
 
Spot (lokasi) diving yang sering dikunjungi para penyelam di perairan laut Mandeh: 
 
PULAU SIRONJONG, memiliki daya tarik pada bagian dalam lautan. Spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam.
 
PULAU SIRONJONG KECIL, memiliki daya tarik pada bagian dalam lautan. Spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam.
 
PULAU SIRONJONG BESAR, lokasi bersebelahan dengan Pulau Sironjong Kecil, cuma memiliki wilayah lebih luas. Spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam.
 
MV BOELONGAN NEDERLAND, atau disebut juga Boelongan Wreck, di kedalaman 30 meter untuk melihat situs kapal tenggelam MV Boelongan. 
 
PULAU GOSONG MAMACAH, spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam.  
 
PULAU SETAN, atau disebut juga dengan nama Pulau Setan Kecil. Memiliki spot diving panorama alam yang masih terjaga dengan baik.
 
PULAU SETAN KECIL SELATAN, Spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam. 
 
PULAU SETAN KECIL TENGAH, Spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam. 
 
PULAU SETAN KECIL UTARA, Spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam.
 
PULAU CUBADAK, berada di lepas pantai Sumatera Barat. Spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam. 
 
PULAU PAGANG, memiliki pesona alam indah. Spot menyelam di area pulau ini, berada di perairan dangkal dan perairan dalam. 
 
Dan, PULAU MARAK, memiliki luas sekitar 500 Hektar, dengan hamparan pasir yang putih bersih.
 
Berburu Foto Ikan Balong yang Mirip Nemo
 
Pesona surga bawah laut Mandeh paling disuka penyelam, adalah berburu foto ikan hias Balong Padang (Premnas Biaculeatus). 
 
Ini merupakan ikan hias endemik, di perairan Samudera Hindia. Ikan ini sangat mirip dengan ikan Badut atau Nemo.    
 
Balong dan Nemo, memiliki warna serta corak serupa. Ikan ini, satu famili anemon (ikan hidup bersimbiosis dengan anemon laut). 
 
Bedanya, ukuran badan. Balong lebih besar dari Nemo. Ikan Balong mencapai besar 1/2 telapak tangan orang dewasa, corak putih di perut tengah memanjang vertikal, warnanya agak kemerahan. 
 
Sedang ikan Nemo, panjang badan 8 cm, corak putih di perut berupa segitiga, warnanya oranye. 
 
Ikan hias ini, kerap dijumpai bermain di sejumlah spot selam di kawasan perairan Mandeh.
 
Pemandu Lokal yang Kapabel
 
Pemerintah setempat tengah serius menggarap potensi wisata selam. Pelatihan - pelatihan selam kepada pemandu lokal, kerap dilaksanakan.
 
Di tahun ini, kegiatan yang sama kembali digelar oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pessel.
 
Selama tiga hari, pada 10 - 12 Oktober 2023. Dilaksanakan di dua lokasi: Teori di salah satu penginapan di Mandeh. 
 
Sedangkan praktek, di Pulau Setan. Peserta 40 orang. Semua laki-laki. Pemberi materinya penyelam profesional.
 
"Ini (pelatihan), upaya peningkatan keterampilan (selam). Apalagi, kita (Pessel) butuh banyak pemandu. Tentu yang kapabel, serta cakap. Untuk menggaet wisatawan, yang ingin menikmati sensasi surga bawah laut Mandeh," ucap Kepala Dinas Parpora, Suhendri.
 
Kabupaten Pessel, tambah dia, memiliki potensi wisata laut yang besar. 
 
Ini jelas, sebuah potensi wisata, yang harus digarap serius. Khususnya, wisata selam (diving).
 
Ada banyak ikan hias, biota laut, dan lainnya. Yang pasti, layak dilihat, serta dinikmati wisatawan.
 
"Selain menjaga keselamatan wisatawan. Kompetensi pemandu, juga mempengaruhi kepercayaan. Terutama, terhadap pelaku usaha pariwisata," ucap Suhendri, diamini Kabid Pariwisata Oriza Dharma.
 
Paket Discovery Diving
 
Wisatawan yang ingin mencoba sensasi menyelam di laut Mandeh, komunitas selam setempat juga sudah menyiapkan paket-paketnya.
 
Mulai dari paket bagi pemilik sertifikat selam, hingga untuk yang belum bersertifikat.
 
"Untuk wisatawan pemilik sertifikat selam, bisa memilih spot - spot yang sudah ditentukan. Dan, bagi pengunjung yang belum bersertifikat, juga disediakan paket Discovery Diving," ucap Vika, dari Komunitas Mandeh Blue Diving.
 
Mandeh Blue Diving memiliki anggota (SDM selam) 40 orang diver. Mereka memiliki semua jenjang sertifikat. Mulai dari open water, hingga grand master.
 
Selain komunitas selam, kelompok ini juga bergiat di kegiatan konservasi. Mereka fokus rehabilitasi ekosistem pesisir laut Mandeh, dan Pessel.
 
Khusus paket Discovery Diving, lanjutnya, spot penyelaman disediakan di Pulau Cubadak. 
 
Paket ini seharga Rp1.300.000/orang, dengan minimal peserta 4 orang.
 
Peserta paket akan diberikan fasilitas: kapal, welcome drink, makan siang, dokumentasi bawah laut, dan lainnya. Mereka akan mendapat 2 kali penyelaman.   
 
"Spot pulau Cubadak, memiliki keindahan bawah laut yang indah. Dan, pastinya akan ketagihan kalau sempat mencoba," ujar Vika, yang biasa kumpul bersama teman-teman penyelam lainnya di pelabuhan Carocok Tarusan.
 
Pastikan waktu diving dalam kondisi cuaca yang cerah. Agar, kegiatan menyelam jadi semakin menyenangkan. Ayo menyelam ke Mandeh ! 
 

Pewarta : Teddy Setiawan
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024