Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat, terus melakukan inovasi memanfaatkan teknologi untuk mendukung pengembangan produksi komoditas beras serta berpotensi mendukung ketahanan pangan di daerah setempat.

Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Zulkifli di Solok, Kamis mengatakan saat ini beras sudah menjadi sebuah industri, di mana masa panen harus singkat, tanpa mengurangi kualitas dan kemurnian beras, apalagi teknologi untuk mencapai itu sudah ada dan tinggal memanfaatkannya.

"Saat ini di Kota Solok pertanian sudah menjadi sebuah industri, untuk mendukung pertanian tersebut harus memanfaatkan teknologi," ujar dia.

Ia juga mengatakan saat ini salah satu upaya pemerintah Kota Solok dalam memanfaatkan teknologi di bidang pertanian ialah melakukan perekayasaan padi varietas anak daro dan sekarang telah memasuki tahap M-6.

Kerja sama perekayasaan anak daro ini ditandatangani pemerintah Kota Solok dengan BRIN yang saat itu masih bernama Badan Tenaga Nuklir Nasional disingkat dengan (Batan).

Tujuan perekayasaan padi ini adalah memperpendek umur panen padi dan agar lebih tahan terhadap penyakit. Walaupun melalui tahap rekayasa genetika dan dengan penyinaran radiasi namun dipastikan varietas yang dihasilkan nantinya aman dikonsumsi.

Adapun, benih M-6 ini telah disemai di kebun belakang kantor Dinas Pertanian Kota Solok menggunakan potongan paralon 2.5 inchi dengan panjang 20 cm.

Benih M-6 ini dilaksanakan dalam dua kali pertanaman, yaitu bulan Mei lalu dan tahap kedua bulan November. Tanaman pertama untuk memperbanyak benih padi dan tanaman kedua untuk uji penyakit Blast.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan padi jenis anak daro saat ini kurang diminati petani, lantaran umur atau jarak antara masa panen padi tersebut cukup lama di bandingkan dengan padi jenis lain. Apalagi, di Kota Solok, pertanian khususnya sawah merupakan penopang utama perekonomian masyarakat.

Kemudian, sebagai ujung tombak penelitian tersebut, di Kota Solok pun sudah ada Desa Mandiri Benih (DMB) yang merupakan suatu kegiatan yang dibuat untuk mendukung percepatan tanam di sektor perbenihan padi.

Dinas Pertanian terus menggalakkan para petani untuk memperbanyak menanam padi varietas anak daro dengan sistem budidaya yang benar dan tepat sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal. Harga jual padi anak daro di pasaran saat ini tertinggi bersama dengan varietas cisokan.

"Pemasaran beras anak daro dengan nilai jual tinggi juga sedang diupayakan," ujar dia.

Beras varietas anak daro merupakan beras khusus, sehingga harga jualnya tidak dibatasi. Saat ini telah ada upaya kerja sama dengan pemerintah daerah Kota Pekanbaru dan upaya peningkatan kualitas kemasan sehingga dapat diterima di swalayan dan mini market.

Seperti telah diketahui, padi varietas anak daro merupakan padi varietas asal Kota Solok yang dilepas tahun 2007 dan telah mendapatkan pengakuan dari Kemenkum HAM dengan sertifikat Indikator Geografis (IG) tahun 2018.

Pewarta : Rahmatul Laila
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2024