Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan pasar pangan murah di tingkat nagari atau desa menyikapi naiknya harga sejumlah komoditi pangan di daerah itu.
"Kita melakukan intervensi harga pangan dengan menggelar pangan murah untuk memudahkan masyarakat memperoleh pangan," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Senin.
Ia mengatakan kenaikan harga komoditi pangan itu berlangsung sejak beberapa bulan belakangan sehingga menjadi atensi Pemkab Pasaman Barat.
Ia menegaskan pasar pangan murah itu dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam membantu masyarakat disaat harga beras naik seperti saat sekarang ini.
"Diharapkan operasi pasar murah ini bisa membantu warga yang membutuhkan. Selain beras, kita juga melakukan pemantauan kenaikan harga cabe beberapa minggu terakhir dan juga akan kita carikan solusi terhadap hal itu,” ujarnya.
Menurutnya, Dinas Pangan Pasaman Barat menjual beras 5 kilogram dengan harga jual Rp57.500 per kilogram dengan total sekitar dua ton untuk setiap kali kegiatannya.
“Agar lebih merata, Dinas Ketahanan Pangan menjual di beberapa nagari atau desa. Termasuk saat ini kita tengah berkoordinasi untuk mencarikan solusi guna menekan harga cabe yang naik dua kali lipat dari biasanya," katanya.
Ia menduga naiknya harga pangan itu karena dampak cuaca buruk dan gagal panen para petani sehingga terhalangnya distribusi dari daerah pemasok.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Ekadiana Oktavia mengatakan pihaknya telah menjadwalkan untuk operasi pasar murah ini ke sejumlah daerah sejak bukan Oktober lalu.
"Hal ini sudah kita lakukan sejak tanggal 5 Oktober lalu dan untuk sementara dijadwal yang sudah kita tetapkan akan berlangsung hingga tanggal 24 November 2023 mendatang," sebutnya.
Ia menyebutkan belum semua daerah sanggup dijangkau oleh program ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada.
"Di satu titik kita menyiapkan beras ada sebanyak 5 ton, gula 400 kilogram, minyak goreng 100 liter, dan telur ayam 50 tray," katanya. ***1***
"Kita melakukan intervensi harga pangan dengan menggelar pangan murah untuk memudahkan masyarakat memperoleh pangan," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Senin.
Ia mengatakan kenaikan harga komoditi pangan itu berlangsung sejak beberapa bulan belakangan sehingga menjadi atensi Pemkab Pasaman Barat.
Ia menegaskan pasar pangan murah itu dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam membantu masyarakat disaat harga beras naik seperti saat sekarang ini.
"Diharapkan operasi pasar murah ini bisa membantu warga yang membutuhkan. Selain beras, kita juga melakukan pemantauan kenaikan harga cabe beberapa minggu terakhir dan juga akan kita carikan solusi terhadap hal itu,” ujarnya.
Menurutnya, Dinas Pangan Pasaman Barat menjual beras 5 kilogram dengan harga jual Rp57.500 per kilogram dengan total sekitar dua ton untuk setiap kali kegiatannya.
“Agar lebih merata, Dinas Ketahanan Pangan menjual di beberapa nagari atau desa. Termasuk saat ini kita tengah berkoordinasi untuk mencarikan solusi guna menekan harga cabe yang naik dua kali lipat dari biasanya," katanya.
Ia menduga naiknya harga pangan itu karena dampak cuaca buruk dan gagal panen para petani sehingga terhalangnya distribusi dari daerah pemasok.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Ekadiana Oktavia mengatakan pihaknya telah menjadwalkan untuk operasi pasar murah ini ke sejumlah daerah sejak bukan Oktober lalu.
"Hal ini sudah kita lakukan sejak tanggal 5 Oktober lalu dan untuk sementara dijadwal yang sudah kita tetapkan akan berlangsung hingga tanggal 24 November 2023 mendatang," sebutnya.
Ia menyebutkan belum semua daerah sanggup dijangkau oleh program ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada.
"Di satu titik kita menyiapkan beras ada sebanyak 5 ton, gula 400 kilogram, minyak goreng 100 liter, dan telur ayam 50 tray," katanya. ***1***