Padang (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat
Supardi memotivasi masyarakat yang masih tercatat masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk semangat keluar dari garis kemiskinan.
"Saya ingin mengajak kita bersama untuk berusaha keluar dari DTKS, jangan terlalu lama kita dibantu pemerintah," kata Ketua DPRD Sumbar Supardi melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Selasa.
Supardi mengatakan masyarakat harus semangat untuk bekerja, dan semangat keluar dari kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan Supardi saat menghadiri kegiatan asesmen percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem kabupaten/kota Se-Sumatera Barat.
Supardi mengatakan orang Minang dengan filosofi ketahanan pangannya semestinya tidak ada yang miskin. Dimana orang Minang memiliki rumah gadang dengan beberapa rangkiang yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga sebagai cadangan pangan.
Filosofi terkait ketahanan pangan ini harus terus dipegang sampai sekarang, jangan ada orang Minang yang kelaparan atau kurang gizi. Apalagi Sumatera Barat adalah negeri yang kaya, memiliki tanah yang subur, masyarakatnya juga dikenal memiliki semangat gotong royong tinggi dan adat yang kuat.
"Maka dari itu, tidak pantas orang Minang menyandang status miskin, miskin ekstrem bahkan didera stunting. Jika angka kemiskinan ekstrem tinggi, stunting juga tinggi, sama halnya kita ibarat ayam mati di lumbung padi, itiak mati kehausan di tobek," ucapnya.
Ia mengatakan untuk bisa berhasil dan lepas dari jerat kemiskinan kunci utama yang harus dibangun adalah sikap optimis. Tidak mesti tergantung dengan modal.
Kalaupun ada bantuan modal yang diberikan oleh pemerintah, sifatnya adalah pancingan agar usaha yang dimiliki bisa berkembang. Masyarakat juga harus pandai menggunakan modal tersebut, jangan sampai dibelikan untuk kebutuhan yang tidak tepat.
"Intinya jalan begitu banyak diciptakan oleh Allah, yang penting kita tidak berputus asa, harus optimis karena keberhasilan dibangun dari sikap optimis, bukan dari modal,"ujar dia.