Batusangkar (ANTARA) - Untuk pertama kalinya masyarakat di Jorong Padang Datar, Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar kirimkan hasil panen daun jeruk purut ke Pulau Jawa.
Pengiriman tersebut merupakan salah satu terobosan baru dan upaya dari pengepul daun jeruk purut bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Tanah Datar dalam menjaga kestabilan harga di kalangan petani.
"Memang dari dulu di Nagari Tanjung Barulak ini adalah penghasil daun jeruk purut, namun petani dihadapkan pada harga yang tidak menentu karena produksi melebihi dari permintaan konsumen," kata salah seorang pengepul daun jeruk purut di Jorong Padang Datar, Nagari Tanjung Barulak Edi Rison Kamis, (26/10).
Edi mengatakan, pada pengiriman perdana tersebut pihaknya mengirimkan sebanyak 2,5 ton daun jeruk purut.
Pengirim tersebut juga diharapkan menjadi jalan bagi dia dalam memasarkan daun jeruk purut di daerah tersebut sehingga bisa menampung semua hasil panen dikalangan petani dan menjaga kestabilan harga.
"Sekarang pemasaran terbatas, kita hanya bisa menerima produksi dari petani berdasarkan permintaan dari konsumen. Bahkan petani yang meminta kita membeli hasil panennya. Tentu harapan kita kedepnnya pengiriman ke Pulau Jawa ini berlanjut sehingga kita bisa menampung lebih banyak lagi hasil dari petani kita,"kata dia.
Edi mengakui, untuk saat ini harga daun jeruk perut dikalangan petani sedikit turun dari sebelumnya karena banjirnya produksi. Sebab, dia dan sejumlah pengepul lainnya di daerah itu kewalahan menerima permintaan dari petani.
Sebelumnya dia hanya mengirimkan daun jeruk purut untuk wilayah Sumatera Barat dan luar Sumatera barat seperti Provinsi Riau, jambi, dan Bengkulu.
"Dengan adanya pengiriman ke luar pulau sumatera ini, akan mebuat dauan jeruk purut di Nagari Tanjung Barulak lebih dikenal lagi. Kami juga ucapkan terimakasih kepada Bupati Tanah Datar yang telah mencarikan jalan bagi kami untuk memasok daun jeruk purut ke pulau jawa," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, salah seorang petani daun jeruk purut di Nagari Tanjung Barulak mengaku sangat bersyukur adanya pengiriman daun jeruk purut ke luar pulau jawa.
"Tentu kita sangat bersyukur adanya pengiriman daun jeruk purut ini ke luar Pulau Jawa sehingga kami para petani tidak ragu lagi dalam menjual hasil tani kami," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani mengatakan, Kecamatan Tanjung Emas memiliki potensi 750 hektare lahan pertanian jeruk purut.
Namun selama ini para petani menemui kendala karena pengumpul terbatas dalam memasarkan hasil produksi pertaniannya.
Dia berharap adanya pengiriman daun jeruk purut ke luar Pulau Jawa tersebut bisa memecahkan permasalahan dikalangan petani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Harapan kami semoga pemasaran kali ini lancar dan berkelanjutan sehingga masalah dikalangan petani daun jeruk purut terpecahkan," kata Sri.
Sri juga berharap semoga pada pengiriman perdana tersebut konsumen puas dengan kualitas sehingga akan ada lagi kedepannya konsumen dari daerah lainnya di Indonesia.
Pengiriman tersebut merupakan salah satu terobosan baru dan upaya dari pengepul daun jeruk purut bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Tanah Datar dalam menjaga kestabilan harga di kalangan petani.
"Memang dari dulu di Nagari Tanjung Barulak ini adalah penghasil daun jeruk purut, namun petani dihadapkan pada harga yang tidak menentu karena produksi melebihi dari permintaan konsumen," kata salah seorang pengepul daun jeruk purut di Jorong Padang Datar, Nagari Tanjung Barulak Edi Rison Kamis, (26/10).
Edi mengatakan, pada pengiriman perdana tersebut pihaknya mengirimkan sebanyak 2,5 ton daun jeruk purut.
Pengirim tersebut juga diharapkan menjadi jalan bagi dia dalam memasarkan daun jeruk purut di daerah tersebut sehingga bisa menampung semua hasil panen dikalangan petani dan menjaga kestabilan harga.
"Sekarang pemasaran terbatas, kita hanya bisa menerima produksi dari petani berdasarkan permintaan dari konsumen. Bahkan petani yang meminta kita membeli hasil panennya. Tentu harapan kita kedepnnya pengiriman ke Pulau Jawa ini berlanjut sehingga kita bisa menampung lebih banyak lagi hasil dari petani kita,"kata dia.
Edi mengakui, untuk saat ini harga daun jeruk perut dikalangan petani sedikit turun dari sebelumnya karena banjirnya produksi. Sebab, dia dan sejumlah pengepul lainnya di daerah itu kewalahan menerima permintaan dari petani.
Sebelumnya dia hanya mengirimkan daun jeruk purut untuk wilayah Sumatera Barat dan luar Sumatera barat seperti Provinsi Riau, jambi, dan Bengkulu.
"Dengan adanya pengiriman ke luar pulau sumatera ini, akan mebuat dauan jeruk purut di Nagari Tanjung Barulak lebih dikenal lagi. Kami juga ucapkan terimakasih kepada Bupati Tanah Datar yang telah mencarikan jalan bagi kami untuk memasok daun jeruk purut ke pulau jawa," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, salah seorang petani daun jeruk purut di Nagari Tanjung Barulak mengaku sangat bersyukur adanya pengiriman daun jeruk purut ke luar pulau jawa.
"Tentu kita sangat bersyukur adanya pengiriman daun jeruk purut ini ke luar Pulau Jawa sehingga kami para petani tidak ragu lagi dalam menjual hasil tani kami," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani mengatakan, Kecamatan Tanjung Emas memiliki potensi 750 hektare lahan pertanian jeruk purut.
Namun selama ini para petani menemui kendala karena pengumpul terbatas dalam memasarkan hasil produksi pertaniannya.
Dia berharap adanya pengiriman daun jeruk purut ke luar Pulau Jawa tersebut bisa memecahkan permasalahan dikalangan petani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Harapan kami semoga pemasaran kali ini lancar dan berkelanjutan sehingga masalah dikalangan petani daun jeruk purut terpecahkan," kata Sri.
Sri juga berharap semoga pada pengiriman perdana tersebut konsumen puas dengan kualitas sehingga akan ada lagi kedepannya konsumen dari daerah lainnya di Indonesia.