Simpang Empat (ANTARA) -
Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat (Pasbar) menyelidiki dugaan terbunuhnya seorang wanita lanjut usia (lansia) dan seorang lelaki paruh baya, keduanya warga Kampung Lambah Bukik, Jorong Anam Koto Utara, Nagari Anam Koto Utara, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang ditemukan tidak bernyawa di kediamannya, Kamis (26/10).
"Keduanya diduga korban pembunuhan. Korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasaman Barat untuk menjalani visum et repertum (VER) pemeriksaan luar guna mencari tahu penyebab kematian korban," kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Kamis.
Dia mengatakan pihaknya juga merencanakan kedua korban itu akan dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk menjalani autopsi guna kepentingan penyelidikan dan penyidikan.
Kapolres menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya penemuan jasad wanita lanjut usia dan lelaki paruh baya di dalam sebuah rumah di Kampung Lambah Bukik.
Personel Satuan Reskrim dan Unit Identifikasi Polres Pasaman Barat bersama personel Polsek Kinali langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut.
Kedua korban diketahui bernama Ali Juma (70) berjenis kelamin wanita yang tinggal sendirian dan Safrial (50) berjenis kelamin laki-laki yang merupakan mantan menantu Ali Juma.
Menurut Agung, peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Murni (45) yang merupakan anak kandung dari korban Ali Juma, yang seperti biasa setiap pagi ibunya membuka pintu rumah, namun saat itu puntu rumah tersebut tidak terbuka.
Selanjutnya saksi pergi ke rumah ibunya dan memanggil-manggilnya, namun saat itu tidak ada yang menjawab. Kemudian saksi membuka jendela rumah dan melihat ke dalam rumah ada sosok manusia dalam posisi tertelungkup.
Melihat kondisi tersebut, saksi Murni berteriak meminta pertolongan, kemudian datang warga lain Banun (65) dan Bulkaini (53) mencoba masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur dengan cara mendobrak pintu tersebut.
"Saat itu, lampu rumah dalam keadaan mati dan melihat sosok manusia dalam posisi tertelungkup dan bersimbah darah. Banun mengira korban adalah kakak kandungnya. Namun setelah ditelentangkan ternyata adalah korban Safrial (50) merupakan mantan suami dari Murni yang sudah bercerai dua bulan yang lalu," ujarnya.
Setelah melihat korban Safrial ditemukan tidak bernyawa, kemudian mereka masuk ke dalam sebuah kamar di rumah itu melihat korban Ali Juma sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terlentang dan bersimbah darah.
"Diketahui, korban Ali Juma ini merupakan mantan mertua dari korban Safrial. Korban Ali Juma tinggal sendirian di rumah tersebut. Sedangkan Murni (anak korban Ali Juma) bertempat tinggal di samping rumah Ibunya," ujarnya.
Kapolres mengatakan saat dilakukan olah TKP itu ditemukan kedua korban dalam keadaan meninggal dunia dan kaku. Diperkirakan kejadian tersebut terjadi antara pukul 01.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB dini hari.
"Diduga pelaku masuk ke dalam rumah korban Ali Juma dengan cara melewati atau memanjat dinding kamar mandi belakang rumah korban. Namun belum diketahui motif dari kejadian ini," ujarnya,
Dia mengatakan Satuan Reskrim dan Unit Identifikasi Polres Pasaman Barat masih melakukan pendalaman lebih lanjut dengan mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan para saksi atas kejadian tersebut.
"Keduanya diduga korban pembunuhan. Korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasaman Barat untuk menjalani visum et repertum (VER) pemeriksaan luar guna mencari tahu penyebab kematian korban," kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Kamis.
Dia mengatakan pihaknya juga merencanakan kedua korban itu akan dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk menjalani autopsi guna kepentingan penyelidikan dan penyidikan.
Kapolres menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya penemuan jasad wanita lanjut usia dan lelaki paruh baya di dalam sebuah rumah di Kampung Lambah Bukik.
Personel Satuan Reskrim dan Unit Identifikasi Polres Pasaman Barat bersama personel Polsek Kinali langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut.
Kedua korban diketahui bernama Ali Juma (70) berjenis kelamin wanita yang tinggal sendirian dan Safrial (50) berjenis kelamin laki-laki yang merupakan mantan menantu Ali Juma.
Menurut Agung, peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Murni (45) yang merupakan anak kandung dari korban Ali Juma, yang seperti biasa setiap pagi ibunya membuka pintu rumah, namun saat itu puntu rumah tersebut tidak terbuka.
Selanjutnya saksi pergi ke rumah ibunya dan memanggil-manggilnya, namun saat itu tidak ada yang menjawab. Kemudian saksi membuka jendela rumah dan melihat ke dalam rumah ada sosok manusia dalam posisi tertelungkup.
Melihat kondisi tersebut, saksi Murni berteriak meminta pertolongan, kemudian datang warga lain Banun (65) dan Bulkaini (53) mencoba masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur dengan cara mendobrak pintu tersebut.
"Saat itu, lampu rumah dalam keadaan mati dan melihat sosok manusia dalam posisi tertelungkup dan bersimbah darah. Banun mengira korban adalah kakak kandungnya. Namun setelah ditelentangkan ternyata adalah korban Safrial (50) merupakan mantan suami dari Murni yang sudah bercerai dua bulan yang lalu," ujarnya.
Setelah melihat korban Safrial ditemukan tidak bernyawa, kemudian mereka masuk ke dalam sebuah kamar di rumah itu melihat korban Ali Juma sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terlentang dan bersimbah darah.
"Diketahui, korban Ali Juma ini merupakan mantan mertua dari korban Safrial. Korban Ali Juma tinggal sendirian di rumah tersebut. Sedangkan Murni (anak korban Ali Juma) bertempat tinggal di samping rumah Ibunya," ujarnya.
Kapolres mengatakan saat dilakukan olah TKP itu ditemukan kedua korban dalam keadaan meninggal dunia dan kaku. Diperkirakan kejadian tersebut terjadi antara pukul 01.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB dini hari.
"Diduga pelaku masuk ke dalam rumah korban Ali Juma dengan cara melewati atau memanjat dinding kamar mandi belakang rumah korban. Namun belum diketahui motif dari kejadian ini," ujarnya,
Dia mengatakan Satuan Reskrim dan Unit Identifikasi Polres Pasaman Barat masih melakukan pendalaman lebih lanjut dengan mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan para saksi atas kejadian tersebut.