Payakumbuh (ANTARA) - Peran pemuda di zaman sekarang sangat dibutuhkan dalam mempertahankan budaya Minangkabau yang identik dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Karena generasi muda akan menjadi penerus dan generasi emas dimasa yang akan datang. Hal tersebut disampaikan Penjabat Walikota Padang Panjang, Sumatera Barat, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, pada diskusi Kebudayaan dan Kedaerahan yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kota itu di aula rumah dinas walikota, Kamis (26/10)
Menurut Sonny, dengan kegiatan diskusi tersebut generasi muda di Padang Panjang dapat menanamkan dan melestarikan kebudayaan Minangkabau dengan terus mempelajarinya dan berdiskusi untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dengan narasumber yang sangat mengetahui ilmu kebudayaan Minangkabau.
“Kita berharap koordinasi dan komunikasi generasi muda, tidak hanya KNPI, namun semua lembaga di Padang Panjang bisa terjalin dengan Pemerintah Kota. Karena jalannya pemerintahan tidak hanya oleh pemerintah saja, juga dibutuhkan lembaga-lembaga yang bermitra dengan Pemko. Peran pemuda zaman dulu dan sekarang tentu berbeda. Tujuannya sama, namun caranya berbeda,” kata dia.
Ketua KNPI Padang Panjang, Andi Arianto, menyebutkan untuk kegiatan diskusi menghadirkan narasumber yang benar-benar mengetahui kebudayaan dan kedaerahan, untuk bisa berbagi ilmu dengan semua peserta.
“Kita tidak hanya mendatangkan organisasi kepemudaan, namun juga ada Bundo Kanduang untuk bisa berbagi ilmu dengan kita, para anak muda di Padang Panjang,” ujar dia.
Diskusi ini mengangkat tema Pasa Jalan Dek Batampuah, Lanca Kaji Dek Baulang, dengan narasumber tokoh adat/ budayawan Minangkabau, Yus Datuak Parpatiah, Ketua MUI Padang Panjang, Zulhamdi, Lc, MA. Diikuti pengurus KNPI, lembaga kepemudaan di Padang Panjang, diantaranya BKPRMI, Duta GenRe, Uda Uni Duta Wisata, Pemuda Muhammadiyah, OSIS tingkat SLTA dan undangan lainnya.
Menurut Sonny, dengan kegiatan diskusi tersebut generasi muda di Padang Panjang dapat menanamkan dan melestarikan kebudayaan Minangkabau dengan terus mempelajarinya dan berdiskusi untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dengan narasumber yang sangat mengetahui ilmu kebudayaan Minangkabau.
“Kita berharap koordinasi dan komunikasi generasi muda, tidak hanya KNPI, namun semua lembaga di Padang Panjang bisa terjalin dengan Pemerintah Kota. Karena jalannya pemerintahan tidak hanya oleh pemerintah saja, juga dibutuhkan lembaga-lembaga yang bermitra dengan Pemko. Peran pemuda zaman dulu dan sekarang tentu berbeda. Tujuannya sama, namun caranya berbeda,” kata dia.
Ketua KNPI Padang Panjang, Andi Arianto, menyebutkan untuk kegiatan diskusi menghadirkan narasumber yang benar-benar mengetahui kebudayaan dan kedaerahan, untuk bisa berbagi ilmu dengan semua peserta.
“Kita tidak hanya mendatangkan organisasi kepemudaan, namun juga ada Bundo Kanduang untuk bisa berbagi ilmu dengan kita, para anak muda di Padang Panjang,” ujar dia.
Diskusi ini mengangkat tema Pasa Jalan Dek Batampuah, Lanca Kaji Dek Baulang, dengan narasumber tokoh adat/ budayawan Minangkabau, Yus Datuak Parpatiah, Ketua MUI Padang Panjang, Zulhamdi, Lc, MA. Diikuti pengurus KNPI, lembaga kepemudaan di Padang Panjang, diantaranya BKPRMI, Duta GenRe, Uda Uni Duta Wisata, Pemuda Muhammadiyah, OSIS tingkat SLTA dan undangan lainnya.