Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan Pancasila sebagai dasar negara telah terbukti mampu menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
"Kalau kita baca sejarah, Pancasila itu mulai dari perumusannya telah mengedepankan rasa saling menghargai dan menghormati yang kemudian juga tercermin dari lima sila-nya. Ini yang kemudian bisa menjadi perekat NKRI hingga hari ini," katanya di Padang, Minggu.
Ia mengatakan itu usai menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Menurut dia jika hanya melihat dari banyaknya suku bangsa dan agama di Indonesia bisa membuat negara rentan terhadap perpecahan. Namun dengan buah pikiran dari tokoh-tokoh bangsa yang merumuskan landasan ideal berupa Pancasila, keutuhan Indonesia tetap terjaga sampai sekarang.
Namun dalam perjalanannya, sejak kemerdekaan tahun 1945 ada saja pihak-pihak yang mencoba untuk merongrong Pancasila sebagai dasar negara.
Karena itu, ia menilai peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober menjadi penting untuk mengingatkan kembali seluruh masyarakat di Indonesia akan pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila.
"Tidak sekadar memahami tetapi juga mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya.
Lebih jauh, Gubernur Mahyeldi mengatakan penerapan nilai-nilai Pancasila itu juga telah mampu menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling toleran di dunia.
Itu jauh berbeda dari negara-negara lain yang mengusung nilai-nilai yang menurutnya universal tetapi secara praktik, masih jauh dari kata toleran.
"Karena itu, kita bersama harus terus menjaga Pancasila agar tetap menjadi dasar negara Indonesia," katanya.
Sebelumnya jajaran Pemprov Sumbar bersama Forkopimda melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman Kantor Gubernur Sumbar.
"Kalau kita baca sejarah, Pancasila itu mulai dari perumusannya telah mengedepankan rasa saling menghargai dan menghormati yang kemudian juga tercermin dari lima sila-nya. Ini yang kemudian bisa menjadi perekat NKRI hingga hari ini," katanya di Padang, Minggu.
Ia mengatakan itu usai menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Menurut dia jika hanya melihat dari banyaknya suku bangsa dan agama di Indonesia bisa membuat negara rentan terhadap perpecahan. Namun dengan buah pikiran dari tokoh-tokoh bangsa yang merumuskan landasan ideal berupa Pancasila, keutuhan Indonesia tetap terjaga sampai sekarang.
Namun dalam perjalanannya, sejak kemerdekaan tahun 1945 ada saja pihak-pihak yang mencoba untuk merongrong Pancasila sebagai dasar negara.
Karena itu, ia menilai peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober menjadi penting untuk mengingatkan kembali seluruh masyarakat di Indonesia akan pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila.
"Tidak sekadar memahami tetapi juga mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya.
Lebih jauh, Gubernur Mahyeldi mengatakan penerapan nilai-nilai Pancasila itu juga telah mampu menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling toleran di dunia.
Itu jauh berbeda dari negara-negara lain yang mengusung nilai-nilai yang menurutnya universal tetapi secara praktik, masih jauh dari kata toleran.
"Karena itu, kita bersama harus terus menjaga Pancasila agar tetap menjadi dasar negara Indonesia," katanya.
Sebelumnya jajaran Pemprov Sumbar bersama Forkopimda melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman Kantor Gubernur Sumbar.