Solok (ANTARA) - Kota Solok, Sumatera Barat terpilih sebagai pilot project implementasi untuk pembuatan buku kartu identitas anak (KIA) yang merupakan sebuah proyek kerja sama teknis antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
“Kota Solok telah terpilih sebagai pilot project implementasi buku KIA, khusus bayi kecil sejak tahun 2020," kata Wali Kota Solok Zul Elfian Umar di Solok, Jumat.
Ia mengucapkan terima kasih kepada JICA dan Kementerian Kesehatan RI yang telah banyak memfasilitasi dalam kegiatan tersebut.
Zul Elfian sangat mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga dapat terwujudnya tujuan bersama, yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan prevalensi stunting, asalkan buku KIA-nya dilengkapi lembar demi lembar, artinya standar pelayanan sudah diberikan sesuai dengan pedoman yang menjadi acuan petugas.
Sebelumnya, Pemkot Solok menyambut kedatangan peserta Knowladge Sharing Program (KSP) dan tim JICA beserta rombongan di Gedung Kubung Tigo Baleh Kota Solok.
KSP merupakan metode atau kegiatan dalam manajemen pengetahuan yang digunakan untuk memberikan dan menyebarkan pengetahuan, ide, pengalaman, atau skil dari seseorang, departemen, organisasi, instansi, atau perusahaan untuk menciptakan dasar kebutuhan untuk kerja sama.
KSP juga merupakan sebuah proyek kerja sama teknis antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan JICA dan Kota Solok terpilih sebagai pilot project tentang Buku KIA.
Selain itu, ada delapan negara yang datang dalam kunjungan lapangan, yaitu Kamboja, Kenya, Laos, Madagaskar, Tajikistan, Thailand, Vietnam, Timur Leste, dan Indonesia. Serta lima provinsi di Indonesia yaitu Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat.
Di Puskesmas Tanjung Paku, peserta KSP melihat langsung pelayanan serta fasilitas di ruang pelayanan ibu, ruang pelayanan anak, serta ruang gizi. Para peserta bahkan terkejut mengetahui bahwa di layanan sekelas puskesmas terdapat dokter spesialis anak dan spesialis kandungan.
Peserta asal Thailand juga mengapresiasi fasilitas kesehatan ibu dan anak berbasis pemberdayaan masyarakat seperti Posyandu dan Puskesmas yang sangat dekat dengan masyarakat, sehingga ketika ada persoalan kesehatan bisa cepat ditangani.
Lebih lanjut, Kids and Moms Care di RSUD Kota Solok menjadi lokasi kunjungan terakhir rombongan di Kota Solok. Di sini peserta melihat berbagai fasilitas mulai dari baby spa, ruang terapi wicara, fisio therapy, dan ruang bermain anak.
Di samping itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti menjelaskan mengenai fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Solok dan distribusi buku KIA dengan cakupan program dari tahun 2020 sampai tahun 2022.
“Kegiatan ini sangat penting artinya bagi Kota Solok. Kehadiran delapan negara asing dan lima provinsi di Indonesia menambah semangat kita untuk mencapai target zero untuk kasus kematian ibu dan anak akibat melahirkan dan zero stunting," ujar dia.
“Kota Solok telah terpilih sebagai pilot project implementasi buku KIA, khusus bayi kecil sejak tahun 2020," kata Wali Kota Solok Zul Elfian Umar di Solok, Jumat.
Ia mengucapkan terima kasih kepada JICA dan Kementerian Kesehatan RI yang telah banyak memfasilitasi dalam kegiatan tersebut.
Zul Elfian sangat mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga dapat terwujudnya tujuan bersama, yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan prevalensi stunting, asalkan buku KIA-nya dilengkapi lembar demi lembar, artinya standar pelayanan sudah diberikan sesuai dengan pedoman yang menjadi acuan petugas.
Sebelumnya, Pemkot Solok menyambut kedatangan peserta Knowladge Sharing Program (KSP) dan tim JICA beserta rombongan di Gedung Kubung Tigo Baleh Kota Solok.
KSP merupakan metode atau kegiatan dalam manajemen pengetahuan yang digunakan untuk memberikan dan menyebarkan pengetahuan, ide, pengalaman, atau skil dari seseorang, departemen, organisasi, instansi, atau perusahaan untuk menciptakan dasar kebutuhan untuk kerja sama.
KSP juga merupakan sebuah proyek kerja sama teknis antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan JICA dan Kota Solok terpilih sebagai pilot project tentang Buku KIA.
Selain itu, ada delapan negara yang datang dalam kunjungan lapangan, yaitu Kamboja, Kenya, Laos, Madagaskar, Tajikistan, Thailand, Vietnam, Timur Leste, dan Indonesia. Serta lima provinsi di Indonesia yaitu Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat.
Di Puskesmas Tanjung Paku, peserta KSP melihat langsung pelayanan serta fasilitas di ruang pelayanan ibu, ruang pelayanan anak, serta ruang gizi. Para peserta bahkan terkejut mengetahui bahwa di layanan sekelas puskesmas terdapat dokter spesialis anak dan spesialis kandungan.
Peserta asal Thailand juga mengapresiasi fasilitas kesehatan ibu dan anak berbasis pemberdayaan masyarakat seperti Posyandu dan Puskesmas yang sangat dekat dengan masyarakat, sehingga ketika ada persoalan kesehatan bisa cepat ditangani.
Lebih lanjut, Kids and Moms Care di RSUD Kota Solok menjadi lokasi kunjungan terakhir rombongan di Kota Solok. Di sini peserta melihat berbagai fasilitas mulai dari baby spa, ruang terapi wicara, fisio therapy, dan ruang bermain anak.
Di samping itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti menjelaskan mengenai fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Solok dan distribusi buku KIA dengan cakupan program dari tahun 2020 sampai tahun 2022.
“Kegiatan ini sangat penting artinya bagi Kota Solok. Kehadiran delapan negara asing dan lima provinsi di Indonesia menambah semangat kita untuk mencapai target zero untuk kasus kematian ibu dan anak akibat melahirkan dan zero stunting," ujar dia.