Padang Pariaman (ANTARA) - Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, melakukan pertemuan dengan Bupati Padang Pariaman, Dinas Perikanan, Disparpora, dan PT Angkasa Pura II (Persero), di Kantor PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara International Minangkabau, pada Jumat, (4/8).
Pertemuan tersebut dalam rangka pengembangan wisata Pulau Pieh di Kawasan Konservasi Pulau Pieh, Sumatera Barat dengan konsep kolaborasi berbagai pihak.
Kepala LKKPN Pekanbaru Rahmat Irfansyah menjelaskan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara PT Angkasa Pura II (Persero) dan Gubernur Sumatera Barat, tentang Kerjasama Pengembangan Pariwisata dan Perekonomian.
“Kami sebagai pengelola tentu sangat terbuka dengan adanya kolaborasi melalui peran masing-masing dalam membangun model wisata di Kawasan Konservasi Pulau Pieh yang harapannya nanti dapat menjadi contoh bagi Kawasan Konservasi lainnya,” katanya.
Dalam kesempatan iitu, Irfan juga mempresentasikan keunggulan Pulau Pieh sebagai wisata bahari berbasis sustainable tourism, karena memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti adanya penyu, mamalia laut, dan ekosistem terumbu karang yang menjadi target konservasi di Kawasan Konservasi Pulau Pieh.
“Redesign dengan konsep kolaborasi sangat diperlukan dalam mengembangkan wisata minat khusus di Pulau Pieh. Isu sampah laut juga dapat diangkat sebagai justifikasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan adanya kegiatan aksi bersih pantai dan laut dalam kolaborasi ini,” jelasnya.
Sementara itu, Senior Manager General (SGM) of Communication Development Center PT Angkasa Pura II, Amirzal mengatakan Pulau Pieh sangat bagus untuk dikembangkan karena pariwisata berkelanjutan telah menjadi tren saat ini.
“PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan siap dalam mendukung pembangunan sarana dan prasarana di Pulau Pieh, serta memfasilitasi promosi Pulau Pieh dengan pemutaran video, pemasangan billboard, dan penyebaran flyer di area Bandara International Minangkabau,” katanya.
Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, yang juga hadir langsung dalam pertemuan ini menyambut baik dengan adanya kolaborasi ini karena industri penerbangan mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan pariwisata suatu daerah.
“Kita sambut baik dan harapannya CSR untuk pengembangan wisata ini betul-betul dikerjakan secara tuntas sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan konservasi tetap dapat berkelanjutan,” katanya.
Pertemuan tersebut dalam rangka pengembangan wisata Pulau Pieh di Kawasan Konservasi Pulau Pieh, Sumatera Barat dengan konsep kolaborasi berbagai pihak.
Kepala LKKPN Pekanbaru Rahmat Irfansyah menjelaskan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara PT Angkasa Pura II (Persero) dan Gubernur Sumatera Barat, tentang Kerjasama Pengembangan Pariwisata dan Perekonomian.
“Kami sebagai pengelola tentu sangat terbuka dengan adanya kolaborasi melalui peran masing-masing dalam membangun model wisata di Kawasan Konservasi Pulau Pieh yang harapannya nanti dapat menjadi contoh bagi Kawasan Konservasi lainnya,” katanya.
Dalam kesempatan iitu, Irfan juga mempresentasikan keunggulan Pulau Pieh sebagai wisata bahari berbasis sustainable tourism, karena memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti adanya penyu, mamalia laut, dan ekosistem terumbu karang yang menjadi target konservasi di Kawasan Konservasi Pulau Pieh.
“Redesign dengan konsep kolaborasi sangat diperlukan dalam mengembangkan wisata minat khusus di Pulau Pieh. Isu sampah laut juga dapat diangkat sebagai justifikasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan adanya kegiatan aksi bersih pantai dan laut dalam kolaborasi ini,” jelasnya.
Sementara itu, Senior Manager General (SGM) of Communication Development Center PT Angkasa Pura II, Amirzal mengatakan Pulau Pieh sangat bagus untuk dikembangkan karena pariwisata berkelanjutan telah menjadi tren saat ini.
“PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan siap dalam mendukung pembangunan sarana dan prasarana di Pulau Pieh, serta memfasilitasi promosi Pulau Pieh dengan pemutaran video, pemasangan billboard, dan penyebaran flyer di area Bandara International Minangkabau,” katanya.
Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, yang juga hadir langsung dalam pertemuan ini menyambut baik dengan adanya kolaborasi ini karena industri penerbangan mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan pariwisata suatu daerah.
“Kita sambut baik dan harapannya CSR untuk pengembangan wisata ini betul-betul dikerjakan secara tuntas sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan konservasi tetap dapat berkelanjutan,” katanya.