Padang (ANTARA) - DPRD Provinsi Sumatera Barat bersama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau Perpusnas RI menjajaki kerja sama terkait dengan pengembangan literasi bagi generasi muda di Tanah Air.
"Kerja sama ini membahas rancangan kerja sama terutama pemanfaatan kemajuan teknologi informasi literasi digital, dan pengembangan literasi generasi muda maupun masyarakat," kata Ketua DPRD Sumbar Supardi melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Jumat.
Supardi mengatakan kondisi pandemi COVID-19 mendorong dan menginspirasi banyak pihak untuk menggunakan kemajuan teknologi guna mempermudah, mempercepat serta efisiensi kerja termasuk pengembangan perpustakaan elektronik.
"Selain menyampaikan aspirasi, DPRD hendaknya juga mengedukasi masyarakat melalui layanan kepustakaan di Sekretariat DPRD Sumbar," ucap dia.
Ia mengatakan kunjungan ke Perpusnas RI sekaligus untuk mengetahui apa saja yang hal yang bisa dikerjakan secara bersama antara kedua instansi, termasuk keikutsertaan DPRD dalam pengembangan literasi nasional, serta meningkatkan minat baca masyarakat terutama ke generasi muda.
"DPRD melihat ada banyak program yang dapat dikerjasamakan namun secara spesifik ada e-library, dan kerja sama naskah kuno Sumatera Barat yang dapat diusulkan dalam kekayaan intelektual tak benda," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI Adin Bondar mengatakan negara-negara maju di dunia sangat memerhatikan tingkat literasi masyarakatnya.
"Lihatlah Jerman, Jepang, Inggris dan Turki pendidikan dan literasi pengetahuan masyarakatnya amat tinggi. Sementara kita masih belum berpihak dan memerhatikan hal-hal tersebut," kata dia.
Selain budaya literasi masyarakat di Indonesia yang belum tinggi, hal tersebut juga terlihat dari aspek penganggaran yang dinilai masih minim. Imbasnya, dorongan percepatan kemajuan literasi belum begitu maksimal.
Adin Bonar menambahkan Provinsi Sumbar dahulunya merupakan daerah yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasional. Sebagai contoh Bung Hatta, Agus Salim, Mohammad Natsir, Hamka, Sutan Sjahrir. Hal tersebut menandakan pengembangan literasi di Sumbar lebih dulu maju dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.
"Kerja sama ini membahas rancangan kerja sama terutama pemanfaatan kemajuan teknologi informasi literasi digital, dan pengembangan literasi generasi muda maupun masyarakat," kata Ketua DPRD Sumbar Supardi melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Jumat.
Supardi mengatakan kondisi pandemi COVID-19 mendorong dan menginspirasi banyak pihak untuk menggunakan kemajuan teknologi guna mempermudah, mempercepat serta efisiensi kerja termasuk pengembangan perpustakaan elektronik.
"Selain menyampaikan aspirasi, DPRD hendaknya juga mengedukasi masyarakat melalui layanan kepustakaan di Sekretariat DPRD Sumbar," ucap dia.
Ia mengatakan kunjungan ke Perpusnas RI sekaligus untuk mengetahui apa saja yang hal yang bisa dikerjakan secara bersama antara kedua instansi, termasuk keikutsertaan DPRD dalam pengembangan literasi nasional, serta meningkatkan minat baca masyarakat terutama ke generasi muda.
"DPRD melihat ada banyak program yang dapat dikerjasamakan namun secara spesifik ada e-library, dan kerja sama naskah kuno Sumatera Barat yang dapat diusulkan dalam kekayaan intelektual tak benda," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI Adin Bondar mengatakan negara-negara maju di dunia sangat memerhatikan tingkat literasi masyarakatnya.
"Lihatlah Jerman, Jepang, Inggris dan Turki pendidikan dan literasi pengetahuan masyarakatnya amat tinggi. Sementara kita masih belum berpihak dan memerhatikan hal-hal tersebut," kata dia.
Selain budaya literasi masyarakat di Indonesia yang belum tinggi, hal tersebut juga terlihat dari aspek penganggaran yang dinilai masih minim. Imbasnya, dorongan percepatan kemajuan literasi belum begitu maksimal.
Adin Bonar menambahkan Provinsi Sumbar dahulunya merupakan daerah yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasional. Sebagai contoh Bung Hatta, Agus Salim, Mohammad Natsir, Hamka, Sutan Sjahrir. Hal tersebut menandakan pengembangan literasi di Sumbar lebih dulu maju dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.